Daihatsu Indonesia Enggan Kasih Diskon Besar-besaran, Kenapa?

21 Juni 2020 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menurunnya penjualan mobil akibat virus corona, mendorong beberapa penjual gelontorkan diskon besar. Tujuannya tentu buat menarik minat konsumen untuk membeli.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, ini tak sejalan dengan pandangan Amelia Tjandra, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM). Dirinya menyebut, diskon sebesar apa pun tak akan manjur, jika daya beli konsumen lemah.
"Saya percaya pasar mobil itu dipengaruhi sangat besar oleh daya beli. Diskon besar tak akan memperbesar pasar mobil, selama daya beli dari GDP (Gross Domestic Product) tidak naik, mau diskon sebesar apa pun tidak akan bikin orang mau beli," kata Amel panggilan karibnya saat jumpa pers virtual, Jumat (19/6).
Peluncuran Daihatsu Sirion dan Ayla Facelift 2020. Foto: Astra Daihatsu Motor
Dia melanjutkan, ketika pasar lesu, strategi pasang diskon besar bisa saja dilakukan, tapi untuk DP rendah di situasi pandemi perusahaan pembiayaan (leasing) sangat selektif dan berhati-hati.
"Saya melihat GDP indonesia diprediksi minus 3,4 persen di kuartal III. Oleh karena itu, kami memprediksi penjualan mobil di Juni tak akan akan naik signifikan, kembali lagi daya beli dari konsumen masih belum kuat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT

Cukup kasih diskon wajar

Sementara itu, Marketing & Customer Relation Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso, mengatakan di tengah pandemi pihaknya akan memberikan diskon yang normal, agar produk tetap kompetitif di pasar.
Beberapa unit test New Daihatsu Sigra terpakir di Stasiun Kereta Api Bandung. Foto: Daihatsu
"Jadi yang diberikan diskonnya adalah sesuai dengan pasaran, tetap kompetitif tapi tidak jor-joran," ungkapnya.
Hendrayadi melanjutkan, harus selektif memberi diskon. Diskon besar tak akan berguna, jika situasi pasar memang sedang turun.
Selain itu, pihaknya sulit memberi diskon besar lantaran diler-diler hanya beroperasi 50 persen di situasi pandemi.
"Jualannya sangat turun sekali tetapi mereka juga harus tetap melakukan pembiayaan operasional. Kami harus memperhatikan kesehatan dari cabang-cabang diler, kami juga harus maintenance besaran dari diskon tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dari data yang disampaikan oleh Hendrayadi sampai Mei 2020, penjualan Daihatsu terbesar kedua atau naik menjadi 18,4 persen, sedangkan di urutan pertama dengan 31,5 persen ada diduduki Toyota.
+++
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.