Daihatsu Indonesia Tak Perpanjang Ribuan Karyawan Kontrak Akibat COVID-19

19 Juni 2020 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memutuskan untuk tak memperpanjang masa kerja karyawan kontraknya yang sudah habis. Ini salah satunya karena imbas dari pandemi COVID-19, yang ikut memukul telak industri otomotif.
ADVERTISEMENT
Direktur Marketing PT ADM, Amelia Tjandra, mengatakan tak lagi memperpanjang karyawan kontraknya, sebagai upaya revisi pengeluaran perusahaan di tengah pandemi
"Karyawan di ADM tak ada PHK, tetapi mereka yang masa kontraknya habis saat ini diputuskan untuk tidak diperpanjang," kata Amel panggilan karibnya saat jumpa pers virtual, Jumat (19/6).
Ilustasi pekerja di pabrik Daihatsu Indonesia. Foto: dok. Istimewa
Dia merinci, tiap bulannya jumlah karyawan kontrak yang habis masa kerjanya mencapai 1.000 karyawan. Jumlahnya tidak signifikan karena dihitung pula masuknya karyawan kontrak baru.
"Memang belum banyak, kami lihat baru 1000-an dari total karyawan Daihatsu yang mencapai 13.000 lebih. Konsepnya seperti itu intinya, yang sudah habis tidak diperpanjang," tambah dia.
Logo Daihatsu Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Adapun untuk karyawan kontrak yang masih memiliki masa kerja dengan Daihatsu, pihaknya memastikan semua kewajiban seperti gaji akan tetap dibayarkan.
ADVERTISEMENT
"Di divisi ADM sudah harus merevisi budgetnya, termasuk di marketing (promotion cost) kita turunkan drastis, ini sebagai bentuk komitmen kami untuk menjadi perusahaan yang eksis di tahun ini dengan meminimalkan biaya-biaya," timpal Amel.
Pabrik Daihatsu Karawang. Foto: Daihatsu.
Sementara itu, sepanjang aturan soal PSBB masih berlaku, Daihatsu tetap memberlakukan sistem kerja shifting 50 persen di kantor atau pabrik dan 50 persen bekerja dari rumah.
"50 persen yang bekerja di office pun kita pastikan jaraknya sesuai protokol COVID. Di tiap meja dipasang partisi juga, yang kami lakukan adalah menunjukkan komitmen kami bahwa karyawan adalah aset," jelasnya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.