Dampak Banjir, Tiga Mobil Bekas Jenis Ini akan Sepi Peminat

6 Januari 2020 7:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil bekas Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil bekas Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir yang terjadi di sebagian wilayah Jabodetabek pada Rabu (1/1) lalu, diperkirakan akan turut mempengaruhi minat masyarakat, terhadap jenis mobil tertentu dalam beberapa waktu ke depan, khususnya di pasar mobil bekas.
ADVERTISEMENT
Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengungkapkan, segmen mobil bekas berjenis citycar, hatchback dan sedan diproyeksi akan kurang diminati. Iya, mengingat trauma masyarakat akan genangan-genangan air yang melanda beberapa ruas jalan, beberapa hari ini.
“Sedan, hatchback dan citycar bakal rada-rada berat nih dengan kondisi habis banjir begini,” ujar Herjanto saat dihubungi kumparan beberapa waktu lalu.
Kondisi ground clearance yang rendah, jelas menjadi alasan utama orang khawatir memilih mobil tersebut. Menurut Herjanto, hal itu tidak terlepas dari kekhawatiran yang terjadi di masyarakat akan potensi banjir-banjir susulan, yang mungkin terjadi sepanjang awal tahun 2019.
Deretan mobil bekas di Mobil 88 Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
“Ini kan sampai akhir Januari, atau hingga hari raya Imlek prediksinya bakal hujan deras terus, artinya orang-orang akan merasa aman dengan belinya mobil-mobil tinggi,” sambung Herjanto.
ADVERTISEMENT
Mobil-mobil berjenis SUV pun menurut Herjanto akan lebih diminati masyarakat dalam beberapa bulan ke depan, disusul dengan jenis mobil MPV.
“Setelah ini yang paling banyak dicari orang pasti yang agak-agak tinggi ground clearance-nya,” beber Herjanto.
Suzuki Ertiga bekas Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO
Efek lainnya, bukan tidak mungkin bisa membuat harga-harga mobil berjenis sedan dan mobil kota anjlok. Apalagi, kondisi banjir itu sendiri, juga sudah membuat hampir seluruh harga mobil bekas melorot.
Adapun penurunan harga tersebut, untuk mobil biasa disebut Herjanto berkisar 10 hingga 20 persen dari harga pasaran. Sementara untuk mobil-mobil premium atau supercar, dipastikan akan mengalami penurunan lebih parah, yaitu berkisar 30 hingga 40 persen.