Darurat Corona Bikin Penjual Mobil Gigit Jari

27 Maret 2020 7:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu Ayla  Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu Ayla Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
"Masih mending ada yang mau beli, ini mau servis mobil aja cuma hitungan jari," demikian ucap salah seorang wiraniaga di salah satu diler mobil Jepang di Tangerang, saat berbicara dengan kumparan lewat sambungan telepon, Rabu (25/3) malam.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut langsung dilontarkan saat kumparan menanyakan aktivitas diler tempat dirinya bekerja, di tengah wabah virus corona.
Ilustrasi pembelian mobil baru. Foto: dok. Auto
Karena bergerak di pelayanan langsung, pimpinannya tidak menerapkan skema work from home (WFH). Jam kerja pun sama, serta tidak ada sistem shift khususnya.
Tambahnya lagi bila dibandingkan hari-hari biasa sebelum corona melanda, dilernya terbilang ramai. Konsumen pun berdatangan silih berganti, meskipun sekadar melihat-lihat, bertanya, atau ambil brosur.
"Sekarang enggak ada yang begitu sejak pertengahan Maret lah, ada SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) aja rasanya udah bersyukur banget," jawabnya lagi.
Ilustrasi penjualan mobil di diler. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Walaupun tidak menjelaskan penurunan omzet, dirinya meyakini kemerosotan nilai transaksi, baik dari penjualan unit maupun aktivitas aftersales terbilang signifikan.
"Rata-rata biasanya 40 mobil per harinya datang buat servis, sekarang ini sekitar 7, paling banyak 10 lah. Itu aja cepat, enggak sampai setengah hari udah kelar, karena enggak ada yang booking service," katanya.
Ilustrasi pelayanan di bengkel resmi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Sementara itu dari sisi penjualan khusus dirinya, yang sehari bisa terkumpul 10 konsumen prospek, sekarang paling banyak 3 konsumen. Itupun sudah gencar promosi lewat media sosial.
ADVERTISEMENT
"Enggak ngaruh jadinya (lewat promo). Kayaknya kalau jualannya cuma 2 mobil baru ada pertimbangan tutup diler deh," kelakarnya.
Fokus pemenuhan kesehatan
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Industri, Johnny Darmawan Danusasmita, mengatakan penurunan penjualan sebenarnya sudah bisa diprediksi lewat tiga hal.
"Pertama karena social distancing (physical distancing tepatnya), kedua keterbatasan suplai, ketiga masalah domestik seperti ini (virus corona) mana mikirin beli mobil," katanya.