Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
DFSK Pakai Brand Seres Jual Mobil Elektrifikasi di Indonesia
19 November 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, DFSK sekarang lebih berfokus pada produk kendaraan mesin bakar konvensional atau internal combustion engine (ICE) seperti seri Glory, Gelora, dan Super Cab. Sementara Seres nantinya lebih ke arah mobil penumpang elektrifikasi.
"Seres akan dikembangkan untuk mobil listrik dan mobil hybrid segmen penumpang. Nanti ada SUV dan lainnya, jadi fokus elektrifikasi," ucap Ichsan saat sela media fun drive Seres E1 di Jakarta, Senin (18/11).
Sebagai awal, Seres kini meniagakan mobil listrik pertamanya yakni E1. Kendaraan elektrik mikro itu pertama kali diperkenalkan pada pertengahan tahun 2023 lalu, ada dua tipe yang yaitu Tipe B dengan harga Rp 189 juta dan Tipe L Rp 219 juta on the road (OTR) Jakarta.
Secara global, Seres punya nama brand tersendiri yakni Aito. Tiga produk Aito yang sudah dipasarkan semuanya memiliki ragam teknologi elektrifikasi yang berbeda-beda, mulai dari listrik murni (BEV) hingga hibrida (EREV).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Ichsan turut menanggapi soal pasar otomotif domestik yang sekarang mulai ramai oleh pemain baru, terutama sesama merek asal China. Diakuinya, adanya kompetitor membuat masyarakat menjadi terpapar terhadap brand dan produk-produk baru.
"Sekarang yang merek China semakin membuka diri berkompetisi di Indonesia, apalagi sekarang ini tidak seperti 5-6 tahun lalu yang anggap merek China bukan produk setara dengan Jepang," katanya.
"Kami menyambut antusias, apalagi dengan banyaknya pilihan sehingga konsumen tidak lagi hanya satu atau dua. Terutama untuk mobil listrik," jelas Ichsan.
Dirinya menambahkan, pihaknya kini tengah mengkaji kemungkinan pemisahan brand DFSK dan Seres di Indonesia. Ke depannya, bukan tidak mungkin kedua merek tersebut memiliki jaringan penjualannya masing-masing.
"Ini masih awal banget, istilahnya masih embrio. Jadi kita masih pakai bantuan dari diler yang sudah eksis untuk bantu kembangkan market di Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
***