Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Eksplorasi Fitur dan Uji Efisiensi BBM All New Suzuki Ertiga di Bali
2 Juli 2018 14:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Memulai debutnya pada 19 April lalu, all new Suzuki Ertiga mampu menyedot perhatian publik . Modelnya yang didominasi dengan ubahan yang baru ditambah akomodasi kabin yang lebih lega, turut mendongkrak angka pemesanan hingga 6 ribuan unit .
ADVERTISEMENT
Selain tampilan, jantung mekanis LMPV jagoan Suzuki ini juga lebih bertenaga lewat mesin 1.500 cc yang sebelumnya 1.400 cc. Suzuki mengklaim bila konsumsi bahan bakarnya lebih efisien dibanding Ertiga lawas.
Apakah lebih irit BBM-nya? Mari buktikan.
Posisi Mengemudi
Sebelum kami bahas soal efisiensi bahan bakar, kami awali dengan impresi keseluruhan all new Ertiga. Sebetulnya tidak ada yang berbeda dari rasa duduk pada kursi pengemudi Ertiga terbaru ini. Pandangan masih sama, keempukan jok juga masih sama. Hanya saja kursinya lebih bisa beradaptasi postur tubuh lewat pengaturan ketinggian manualnya.
Selain itu visibilitas ke depan dan sekitar juga jadi tidak monoton dengan warna beige Ertiga lawas, sudah ada panel kayu pada dashboard yang seakan menyambung hingga door trim-nya. Tampilan instrument cluster juga menurut kami jauh lebih nyaman dipandang dengan LED warna putih.
ADVERTISEMENT
Posisi Duduk Baris Kedua dan Ketiga
Nah ini bagian yang kami suka. Baris kedua Ertiga teranyar ini nyatanya cukup lapang. Apalagi jarak sliding kursinya cukup panjang ke depan maupun belakang. Terbukti saat diposisikan paling belakang, ruang kaki begitu lega, cukuplah bila hanya menampung 5 orang dewasa. Selebihnya dengan kondisi ini baris ketiga akan lebih sempit.
Mungkin ini tujuan Suzuki membuat sliding kursinya lebih panjang, memaksimalkan ruang saat baris ketiganya diisi orang dewasa dengan tinggi kurang dari 170 cm.
Tenaga Mesin
Varian yang kami coba adalah Ertiga tipe GX bertransmisi manual. Memang kami akui dengan kapasitas mesin yang lebih besar berdampak pada tenaganya yang besar pula. Bila mesin Ertiga sebelumnya (K14B) yang berkapasitas 1.373 cc menjanjikan daya 90 dk pada 6.000 rpm dan torsi 130 Nm pada 4.000 rpm, Ertiga terbaru dengan mesin (K15B) berkapasitas 1.462 cc ini mampu mengeluarkan daya 103 dk pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada 4.000 rpm.
ADVERTISEMENT
Cukup lah dengan memasukkan gigi satu dan melepas kopling tanpa menginjak gas membuat Ertiga melaju cukup kencang.
Seperti saat pedal gas diinjak lebih dalam, tarikannya kami rasakan lebih bertenaga dibanding Ertiga lawas. Saat hendak menyalip pun dengan kecepatan 60 km/jam ke atas juga lebih nurut, mungkin dengan bobot kami yang tidak terlalu berat membuat akselerasinya lembut.
Handling
Selain tenaga mesin, kontrol dan handling Ertiga terbaru juga kami rasakan dengan meliuk-liukan Ertiga pada medan yang berpasir. Ada rintangan zig-zag yang dapat kami jajal untuk mencoba impresi stabilitas Low MPV ini.
Setirnya yang sangat ringan tidak menyulitkan kami bermanuver zig-zag. Hanya saja bentuk setirnya yang tidak melingkar seutuhnya membuat kami butuh waktu untuk beradaptasi, apalagi saat memutarnya dengan cepat putaran setirnya serasa tidak simetris.
ADVERTISEMENT
Masalah body roll, memang kami rasakan dapat teredam dengan baik. Gejala limbung pun tidak begitu terasa saat menjajal di kursi penumpang baris depan maupun duduk di baris keduanya, intinya tidak membuat mual.
Kekedapan Kabin
Seperti Ertiga sebelumnya yang senyap, Ertiga edisi ini juga kami rasakan lebih senyap. Beberapa peserta test drive mengakui harus menginjak pedal gas agak dalam untuk merasakan gasnya ketika melepas kopling. Hal ini mereka lakukan untuk menghindari mesin mati karena suara mesin yang masuk ke kabin begitu minim.
Alhasil lewat perilaku ini, putaran mesin pada 1.800 rpm raungannya mulai terdengar. Selebihnya saat takometer menunjukkan 2.500 rpm, raungan mesinnya sangat terdengar. Dampak lain dari kurangnya adaptasi feeling gas dan koplingnya ini adalah konsumsi bahan bakarnya yang lebih boros.
ADVERTISEMENT
Akomodasi Bagasi
Dalam pengetesan ini, akomodasi bagasinya juga kami coba. Total ada 5 koper yang bisa dimasukkan ke bagasi all new Ertiga namun dengan posisi kursi baris ketiga dilipat. Hebatnya lagi, menumpuk 5 koper tersebut tidak menggangu visibilitas ke belakang saat melihat spion tengahnya.
Tapi tenang, saat kursi baris ketiga ditegakkan bagasinya juga mampu menyimpan barang lain seperti koper ukuran sedang, tas ransel, dan lainnya.
Efisiensi Bahan Bakar
Untuk menjawab keiritan bahan bakar, test drive kali ini disisipi liga irit Ertiga terbaru. Sebelum memulai perjalanan, 10 unit all new Ertiga diisi penuh bahan bakar RON 92. Setelahnya tutup bensin disegel, tak lupa pengaturan AC juga disegel. Blower pada tingkat dua dan suhu AC paling maksimal.
ADVERTISEMENT
Rute hari pertama kami mulai dari Kuta menuju Pantai Pandawa dengan jarak tempuh 21 km, selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju kawasan GWK dan Omnia Bali dengan rute memutar seperti jalur awal dengan total jarak tempuh 76 km. Kondisi jalan yang menanjak dan macet di beberapa persimpangan jalan memaksa kami untuk pintar menjaga putaran mesin dan feeling kopling.
Hari kedua perjalanan dilanjutkan dari Kuta menyusuri perkotaan hingga tiba di diler Suzuki Indobali Trada di Denpasar berjarak 19 km. Di tujuan terakhir ini lah hasil liga irit diumumkan. Berdasarkan uji internal Suzuki dengan BPT2MP, konsumsi bahan bakar all new Ertiga tipe manual 18,09 km/liter dan tipe matik 16,73 km/liter. Sedangkan saat liga irit berlangsung, konsumsi bahan bakarnya jauh lebih baik dengan perolehan tipe manual 20,85 km/liter dan tipe matik 23,15 km/liter.
ADVERTISEMENT