Foto: Keseruan Anak-anak Cirebon Isi Libur Lebaran dengan Bermain Sepeda Listrik

Anak-anak bermain sepeda listrik di Ciledug, Cirebon Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

Sepeda listrik menjadi salah satu kendaraan elektrifikasi yang mulai digemari oleh masyarakat, mulai dari kalangan dewasa hingga anak-anak. Tak perlu menggowes tinggal puntir akselerator, sepeda bisa berjalan.

Hasil dari pantauan kumparan di wilayah Ciledug, Cirebon, kendaraan ini cukup sering terlihat digunakan oleh anak-anak untuk bermain. Mulai dari sekadar riding santai hingga adu balap.

“Ada yang punya sendiri, ada juga yang menyewa. Biasanya, harga sewa berkisar Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per jam. Sekarang, ini menjadi bisnis yang menjanjikan apalagi toko yang menawarkan dan menjualnya juga sudah banyak,” kata salah satu warga Ciledug, Aris saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada pula yang membelinya secara bekas dari Jakarta. Sepeda listrik tersebut diperbaiki terlebih dahulu sebelum digunakan. Makanya, dari beberapa yang beredar ada yang punya tampilan agak trondol.

Sayangnya, anak-anak yang menggunakan sepeda listrik tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan yang lengkap, seperti helm. Mereka juga tak didampingi oleh orang dewasa sehingga cukup membuat khawatir pengguna jalan lain.

“Banyak pula yang menggunakannya di jalan raya.Ini sangat berbahaya mengingat arus lalu lintas cukup ramai dengan pemudik. Harusnya, ada pengawasan dari pihak terkait agar tidak terjadi kecelakaan,” tukasnya.

Anak-anak bermain sepeda listrik di Ciledug, Cirebon Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

Padahal, penggunaan sepeda listrik sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 45 Tahun 2020 tentang Kendaraan Tertentu dengan Menggunakan Penggerak Motor Listrik.

Kendaraan tersebut hanya boleh dikendarai di lajur khusus atau kawasan tertentu, hingga di trotoar bila memadai. Tidak boleh digunakan di jalan umum atau jalan raya.