Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor menanggapi kenaikan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor di DKI Jakarta dari 10 persen, menjadi 12,5 persen. Produsen mobil asal Jepang itu memilih untuk mengikuti peraturan pemerintah, namun mengonfirmasi akan menaikkan harga produknya setelah 11 Desember 2019.
ADVERTISEMENT
"Kalo Daihatsu mengikuti aturan saja. Ini kan mulai berlaku 11 Desember 2019. Jadi mungkin kami akan meng-adjust price, maksimal di saat itu juga," kata Elvina Afni, Corporate Planning and Communication Division Head ADM, kepada kumparan, Senin (18/11).
Sementara untuk segmen yang akan mengalami kenaikan harga, Afny mengatakan akan menyasar ke semua model, termasuk Terios yang saat ini mengalami kenaikan penjualan.
"Kalo BBNKB tentunya akan menyasar ke semua model, termasuk pickup pun kena, otomatis akan kena price adjustment. Dan ini kan tidak dialami Daihatsu saja, tapi semua brand yang operasional di DKI Jakarta juga kan," ujar Afny.
Menurut Afny, kenaikan tarif BBNKB juga akan berpengaruh terhadap penjualan di akhir tahun 2019. Apalagi pasar Daihatsu cukup banyak menyasar pada segmen masyarakat kelas menengah ke bawah dan bisnis, seperti produk Xenia dan GranMax.
Ia memperkirakan dampak perubahan tarif BBNKB akan menaikkan harga produk-produk Daihatsu di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 4,5 juta.
ADVERTISEMENT
"Pasti ada (pengaruh), kan ada peningkatan harga, untuk produknya Daihatsu mungkin naik sekitar 3 juta-4,5 juta," jelasnya.
Sementara, kebanyakan pembeli mobil Daihatsu mengambil skema kredit, jumlahnya pun mencapai 70 persen. Afny memastikan akan terus memonitor jangan sampai kenaikan tarif tersebut mengganggu skema kredit produk-produk Daihatsu yang banyak dilirik masyarakat.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan retail Daihatsu selama Januari-September 2019 mengalami penurunan sebesar 127,639 unit atau sekitar 11,8 persen dari tahun sebelumnya pada periode yang sama.