Harley-Davidson Dirut Garuda Biasanya Jadi Peliharaan Kolektor

6 Desember 2019 13:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepeda Brompton dan Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat baru Garuda Indoensia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda Brompton dan Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat baru Garuda Indoensia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Harley-Davidson (HD) milik Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara, di pesawat Airbus A330-900 Neo jadi perhatian publik. Ya, motor HD yang dipreteli menjadi beberapa bagian tersebut, dikemas dalam 18 kotak bersamaan dengan sepeda lipat Brompton.
ADVERTISEMENT
Bila melihat dari tampilan fisiknya, motor tersebut cocok dengan HD tipe FLH Shovelhead lansiran 1970-an. Itu bisa dilihat dari bentuk atau konfigurasi mesin motor yang diusung. Tak hanya itu, motor ini juga punya model tangki ganda yang cukup ikonis. Lalu seberapa bernilai motor tersebut?
Harley Davidsn FLH Shovelhead 1970 Foto: dok. Istimewa
Advisor Harley Owners Group (H.O.G) Anak Elang Jakarta Chapter, Sahat Manalu menuturkan bahwa motor HD Shovelhead itu masuk dalam kategori langka.
“Saya belum lihat aslinya, tapi dilihat dari gambarnya sih memang model lama, Shovelhead. Shovelhead itu tipe mesinnya, mungkin generasi tahun 60 sampai 80-an. Kalau untuk saat ini memang sudah langka. Biasanya yang punya itu para kolektor,” ucap Sahat saat dihubungi kumparan, Jumat (6/12).
Sahat melanjutkan, HD Shovelhead biasanya tak digunakan pemiliknya untuk touring jarak jauh.
ADVERTISEMENT
“Untuk dikoleksi, karena itu motor tua. Ya, paling dipakai keliling rumah, intinya city riding-lah, itu bukan untuk touring. Tipe motor itu jadi satu kebanggan si owner, kalau pemain lama Harley ingin punya motor seperti itu. Intinya buat disimpan di rumah,” lanjutnya.
Petugas merapikan kembali barang selundupan sepeda Brompton yang ditemukan di pesawat baru Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Hal serupa juga diungkapkan ketua Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI) Jakarta Selatan Chapter periode 2016-2019, Ajo. Menurutnya HD tipe mesin Shovelhead punya kasta yang cukup dilirik oleh para pemain motor HD, khususnya para kolektor.
“Kalau enggak salah itu Shovelhead yang Electra, ya. Itu masuknya sudah motor HD langka memang. Terakhir produksi itu tahun 1984. Tapi untuk kategori langka dan collector's item, tipe itu sudah cukup ngeri,” katanya kepada kumparan.
Petugas merapikan kembali barang selundupan Harley Davidson yang ditemukan di pesawat baru Garuda Indonesia. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Bicara harganya, Ajo menyebut untuk HD Shovelhead bekas tanpa surat (no paper) alias bodong bisa menyentuh harga Rp 300 juta. Sedangkan jika surat kendaraan lengkap, banderolnya bisa ditaksir Rp 500 jutaan.
ADVERTISEMENT
“Bukan hanya paper (kelengkapan surat) saja, tetapi kondisi juga pengaruh ya sama harga, biasanya kolektor memang cari yang originalitas,” ungkapnya.
Bicara jantung mekanis dari HD Shovelhead, rangkanya menggendong mesin 1.300 cc, 2-silinder dengan konfigurasi mesin V-Twin. Sementara untuk tenaga maksimalnya mampu menyentuh 58 daya kuda (dk) pada 5.150 rpm. Motor langka ini mampu diajak berlari hingga 135 km/jam.