Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pabrikan asal Korea Selatan Hyundai , resmi berkomitmen untuk gelontorkan dana investasi sampai tembus Rp 21,8 triliun atau 1,55 miliar dolar AS, sampai tahun 2030.
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi mobil konvensional, mereka juga akan memanfaatkan fasilitas produksi di Kota Deltamas, Cikarang Pusat,Bekasi, Jawa Barat, dengan luas 77,6 hektar, untuk menghasilkan kendaraan listrik.
Bahkan lebih dari itu, orientasi mereka juga tak hanya pasar domestik, tapi juga untuk memenuhi demand global.
Iya kini mereka sudah berani go public, mengumumkan kerjasama membangun ekosistem kendaraan bermotor listrik (KBL) di Indonesia, bersama dengan Grab.
Setidaknya ada 20 unit Hyundai Ionic Electric, yang akan digunakan sebagai armada taksi online. Ini merupakan yang pertama kalinya, mobil listrik tersebut debut di dalam negeri.
"Kami berkomitmen untuk memimpin elektrifikasi di bawah Strategi 2025, dengan fokus pada penyajian produk dan layanan yang paling diinginkan oleh pelanggan," ujar Yoon Seok Choi, Presiden Direktur PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
ADVERTISEMENT
Studi mobil listrik buat Indonesia
Ketika ditanyakan soal mobil listrik apa yang bakal dijual di Indonesia, Yoon Seok Choi menyebut, mereka masih melakukan studi soal jenis apa yang cocok untuk pasar lokal.
"Hyundai sebenarnya banyak memproduksi mobil listrik, tapi kami akan membuat mobil listrik yang suitable atau cocok dengan pasar Indonesia," ucapnya.
Lantas, apakah mobil itu Hyundai Ioniq Electric?
Yoon Seok Choi hanya tersenyum, dan menyebut akan menggunakan nama lain. Entah apakah nama lain juga berbeda model atau masih sedan, Bos HMMI masih merahasiakannya.
"Dalam waktu dekat," jawabnya ketika ditanyakan kapan waktu peluncurannya.