Indikator Rem ABS Mobil Terus Menyala, Bahayakah?

6 Mei 2020 9:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Modul ABS DFSK Glory i-Auto Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Modul ABS DFSK Glory i-Auto Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Mobil yang dilengkapi rem Anti-lock Braking System (ABS) memiliki indikator pada panel instrumen. Logonya berupa huruf ABS yang dilingkari dan diapit dua lengkungan.
ADVERTISEMENT
Saat mobil dihidupkan, indikator ABS akan menyala selang beberapa detik, menandakan komputer atau ECU sedang mengecek kondisinya. Lalu akan mati dengan sendirinya, pertanda ABS dalam kondisi baik.
Indikator ABS yang menyala pada panel instrumen Foto: dok. Your Mechanic
Tapi beda cerita ketika indikator selalu menyala atau hidup sewaktu-waktu saat mobil dijalankan. Tentu bagi awam, hal tersebut memunculkan persepsi bahaya.
Benarkah hal demikian?
Jelas Product Planning PT SGMW (Wuling) Motors Indonesia, Danang Wiratmoko, hal tersebut memang menandakan adanya malfungsi sistem pengereman khususnya performa ABS, sehingga boleh dibilang berbahaya.
"Lebih pas disebut berisiko, intinya indikator itu menunjukkan ada kesalahan pada sistem yang bersangkutan," jelas Danang saat dihubungi kumparan, Selasa (5/5).
Simbol rem ABS Foto: dok. Mentalfloss
Disebut berisiko karena meski sistem pengereman tetap beroperasi, bisa saja kinerjanya tidak maksimal.
ADVERTISEMENT
Tambah Danang kesalahan sistem tadi beragam, sehingga butuh alat khusus untuk mendeteksinya. Maka ketika dalam keadaan mendesak, wajib bengkel resmi yang memeriksa.
"Indikator rem ABS nyala artinya bisa macam-macam, bisa jadi nyala karena oil levelnya (cairan rem) turun, ini kondisi yang berpotensi bahaya," imbuh Danang.
Ilustrasi cairan rem kendaraan Foto: dok. Istimewa
Terlepas dari hal itu, Danang menjelaskan indikator yang menyala memberi arti bahwa pemilik mesti memberi perhatian khusus pada mobilnya.
Bila mobil ada di garasi rumah, ada baiknya segera hubungi layanan purna jual terdekat, untuk memanggil mekanik ke rumah.
Sementara apabila dalam perjalanan, kendalikan mobil untuk tidak membawanya dalam kecepatan tinggi. Ingat lagi, sistem pengereman sedang bermasalah dan kita belum mengetahui penyebabnya.
Ilustrasi oversteer. Foto: dok. Carwow
Hindari manuver, berjalan zig-zag dan selalu menjaga jarak aman lebih panjang dengan kendaraan di depan sebagai antisipasi. Rem bisa saja masih berfungsi tapi tanpa disertai dengan ABS.
ADVERTISEMENT
"Karena informasinya terbatas, maka disarankan dengan hati-hati segera ke bengkel resmi untuk diperiksa rem ABS mobilnya," imbau Danang.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.