Indonesia Lewat, Pabrik BYD Beroperasi Lebih Dulu di Thailand

8 Juli 2024 6:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik BYD Dolphine menandakan pabrik BYD resmi beroperasi di Thailand. Foto: BYD
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik BYD Dolphine menandakan pabrik BYD resmi beroperasi di Thailand. Foto: BYD
ADVERTISEMENT
BYD atau Build Your Dreams sudah berkali-kali menyatakan komitmen untuk membangun fasilitas perakitan di Indonesia. Namun, pabrik pertama di kawasan ASEAN justru 'ngebul' duluan di Thailand.
ADVERTISEMENT
Dilansir Cnevpost, baru-baru ini BYD Thailand meresmikan pabrik mereka yang berlokasi di kawasan industri Rayong, terkenal sebagai pusat rumah produksi otomotif di Negeri Gajah Putih. Fasilitas ini tak hanya akan melahirkan mobil listrik (BEV), melainkan produk plug-in hybrid (PHEV) mereka.
Thailand sebagai negara pertama yang punya tempat pembuatan mobil elektrifikasi BYD di Asia Tenggara itu sebenarnya cukup logis. Pertama, negara itu sebagai tempat berlabuh BYD secara perdana di pasar ASEAN.
Kemudian pabrikan berbasis di Shanghai, China itu sudah ada di Thailand sejak tahun 2022, beda lebih kurang setahun dengan Indonesia yang baru hadir pada medio 2023 kemarin. Selain itu, pasar BYD di sana sudah mencakup 41 persen dari total market NEV (New Energy Vehicle).
Seremoni pengiriman unit mobil listrik BYD. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bahkan dengan waktu yang terbilang singkat, BYD sudah mampu merajai penjualan kendaraan NEV Thailand selama 18 bulan berturut-turut. Sementara, penetrasi pangsa pasar kendaraan energi baru di Thailand sudah meningkat lebih dari 20 persen.
ADVERTISEMENT
Fasilitas perakitan yang mulai dibangun pada Maret 2023 itu memiliki kapasitas produksi hingga 150 ribu unit per tahun dan menjanjikan 10 ribu lapangan pekerjaan. Pabrik itu diproyeksikan merakit model-model yang sudah dijual saat ini seperti Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Tidak hanya mobil listrik murni, pabrik BYD Thailand juga punya rencana membuat model hibrida atau PHEV dengan teknologi DM-i, calon modelnya bisa saja Sea Lion 6. Total investasi yang telah digelontorkan sebesar USD 1,44 miliar.
"Untuk pasar otomotif, pangsa NEV akan tumbuh setelah mencapai 10 persen, artinya industri NEV Thailand akan menuju perkembangan periode emas," ujar bos BYD, Wang Chuanfu.

BYD mulai siapkan fasilitas perakitan di Indonesia

Seremoni pengiriman unit mobil listrik BYD. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sementara itu, BYD Indonesia sudah mengumumkan lokasi yang akan menjadi pusat aktivitas produksi mobil listrik mereka di Tanah Air dengan memilih Subang Smartpolitan Cerdas.
ADVERTISEMENT
Kawasan ini berdiri di atas lahan PT Suryacipta Swadaya, anak perusahaan dari PT Surya Semesta Internusa Tbk. Serta akan menempati area seluas 108 hektare, lokasi persisnya berada di Fase 2 Subang Smartpolitan.
“Kawasan industri ini dapat memenuhi kriteria, baik dari segi luas, jarak, lingkungan, maupun infrastruktur yang kami perlukan, sehingga kami yakin bahwa fasilitas yang terbangun nantinya akan mampu mendorong pertumbuhan industri otomotif Indonesia dan transisi menuju energi bersih, serta sekaligus mendukung perekonomian negara khususnya wilayah sekitar,” jelas Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao.
Setelah penandatanganan kesepakatan antara kedua belah pihak, proses selanjutnya adalah serah terima lahan yang akan dilakukan pada bulan Agustus 2024. BYD merencanakan operasional pembangunan bertahap dan diperkirakan mulai beroperasi pada bulan Januari 2026.
ADVERTISEMENT
***