Ini 6 Ruas Tol Pertama yang Dibangun di Indonesia (Bagian 1)

28 Desember 2021 8:53 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di ruas Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, saat Lebaran, Kamis (13/5/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di ruas Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, saat Lebaran, Kamis (13/5/2021). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Keberadaan jalan bebas hambatan atau jalan tol di Indonesia kini terus berkembang pesat. Hampir setiap tahunnya, pemerintah selalu melakukan pembangunan ruas tol baru, guna menghubungkan berbagai daerah di Tanah Air.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT, saat ini total panjang jalan tol di Indonesia sudah mencapai 2.457 kilometer yang mencakup ruas tol di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, hingga Kalimantan.
Infrastruktur ini bermanfaat dalam memberikan kemudahan dan pilihan akses perjalanan bagi masyarakat yang hendak bepergian, serta semakin mempercepat waktu tempuh perjalanan.
Nah sebelum sampai sepanjang dan sebanyak sekarang, sebenarnya di mana saja sih ruas tol pertama yang dibangun di Indonesia?
Nah, bagi Anda yang belum tahu, berikut kumparan rangkum 6 ruas tol awal yang ada di Indonesia.

Ruas Tol Jagorawi - 1978

Tol Jagorawi yang dikelola Jasamarga Metropolitan Tollroad. Foto: Dok. Jasamarga
Ruas tol pertama yang dibangun di Indonesia, yakni Jagorawi yang merupakan singkatan dari Jakarta Bogor Ciawi. Mengutip dari situs resmi BPJT, ruas tol ini memiliki total panjang 59 kilometer termasuk jalan akses masuk dan keluar.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pembangunannya, ruas tol Jagorawi dibagi dalam 2 seksi. Pertama seksi Jakarta Cawang-Cibinong Bogor sejauh 26,5 kilometer. Lalu seksi kedua sejauh 10 kilometer yang menghubungkan Cibinong dengan Ciawi Bogor.
Pembangunan ruas tol Jagorawi ini dimulai pada 1974 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada Maret 1978 untuk seksi pertama. Sementara seksi kedua diresmikan setahun setelahnya.
Hingga saat ini, ada 4 simpang susun serta 13 gerbang tol yang terdapat di ruas tol Jagorawi. Terdapat juga 5 rest area yang tersebar, baik itu arah Bogor maupun arah Jakarta. Berikut lengkapnya.
Simpang susun
Pengendara mobil melintas di jalan Tol Jagorawi, Desa Pandansari, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2021). Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO
Gerbang Tol
ADVERTISEMENT
Rest Area

Ruas Tol Jakarta-Tangerang - 1984

Macet di Tol Jakarta-Tangerang arah Tangerang akibat genangan, Rabu (1/1/2020). Foto: Rafael Ryandika/kumparan
Berikutnya ada ruas tol Jakarta-Tangerang yang diresmikan pada 1984. Ini menjadi ruas tol tertua kedua yang ada di Indonesia. Masih mengacu BPJT, ruas tol ini memiliki total panjang hingga 33 kilometer, termasuk akses masuk dan keluar.
Saat ini, ruas tol Jakarta-Tangerang menjadi penghubung bagi beberapa ruas tol lain yang ada di Jakarta dan Banten, seperti ruas tol Tangerang-Merak, ruas tol dalam kota Jakarta, ruas tol lingkar luar Jakarta 1, dan ruas tol lingkar luar Jakarta 2.
ADVERTISEMENT
Ada 3 simpang susun dan 11 gerbang tol yang terdapat pada ruas tol Jakarta-Tangerang. Sementara untuk rest area, tersedia di 2 lokasi. Berikut lengkapnya.
Simpang Susun
Macet di Tol Jakarta-Tangerang arah Tangerang akibat genangan, Rabu (1/1/2020). Foto: Rafael Ryandika/kumparan
Gerbang tol
Rest area

Ruas tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo - 1985

Kemacetan di tol bandara Soekarno Hatta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selanjutnya ada ruas tol Prof. Dr.Ir. Sedyatmo atau yang sering disebut ruas tol Bandara Soekarno-Hatta. Memiliki total panjang 14 kilometer, ruas tol ini menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta dengan ruas tol dalam kota Jakarta, ruas tol lingkar luar Jakarta 1, serta ruas tol lingkar luar Jakarta 2.
ADVERTISEMENT
Ruas tol ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1985. Saat ini, ruas tol Sedyatmo dibagi dalam 2 bagian, yakni jalur lama dan jalur baru yang menggunakan jalan lebih tinggi atau semi layang. Kehadiran jalan semi layang ini untuk mengantisipasi banjir besar seperti yang pernah terjadi pada 2008.
Untuk saat ini, ruas tol Sedyatmo memiliki 3 simpang susun dan 4 gerbang tol. Lalu untuk rest area, hanya tersedia 1 rest area. Berikut lengkapnya.
Simpang susun
Kemacetan di tol bandara Soekarno Hatta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Gerbang Tol
Rest Area

Ruas Tol Surabaya-Gempol - 1986

Jalan Tol Surabaya-Gempol (Surgem). Foto: Jasa Marga
Bergeser ke Timur Pulau Jawa, ada ruas tol Surabaya-Gempol yang diresmikan pertama kali pada 1986. Ini merupakan jalan tol pertama yang dibangun di Timur Pulau Jawa atau Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Saat awal peresmiannya pada Juli 1986, ruas tol Surabaya-Gempol ini memiliki total panjang hingga 43 kilometer. Namun dikarenakan adanya bencana lumpur panas Lapindo pada 2006, membuat total panjang kilometer ini menyusut 6 kilometer, sehingga kini hanya 37 kilometer.
Kondisi itu juga membuat ruas tol Porong-Gempol menjadi direlokasi atau bergeser 3 kilometer dari titik semula. Sampai saat ini, ruas tol Surabaya-Gempol, memiliki 3 simpang susun, 10 gerbang tol, dan 2 rest area. Berikut lengkapnya.
Simpang Susun
Gerbang Tol Waru Gunung. Foto: Moh Fajri/kumparan
Gerbang Tol
ADVERTISEMENT
Rest Area
ADVERTISEMENT

Ruas Tol Belmera - 1986

Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Foto: Jasa Marga
Selain di Pulau Jawa, pada Desember 1986 pemerintah Indonesia rupanya juga turut meresmikan ruas tol pertama di Pulau Sumatera, tepatnya Provinsi Sumatera Utara.
Ruas tol yang memiliki total panjang 34,2 kilometer itu, menghubungkan Pelabuhan Belawan, kota Medan, dan kota Tanjung Morawa. Sampai saat ini, ruas tol Belmera memiliki 1 simpang susun dan 7 gerbang tol. Berikut lengkapnya.
Simpang Susun
Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa. Foto: Jasa Marga
Gerbang Tol

Ruas Tol Jakarta-Cikampek - 1987

Ilustrasi Tol Jakarta-Cikampek. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ruas tol keenam yang dibangun pemerintah Indonesia pada era 1980an, yakni ruas tol Jakarta-Cikampek. Ruas tol yang menghubungkan Cawang Jakarta hingga Cikopo Jawa Barat ini memiliki total panjang hingga 73 kilometer.
ADVERTISEMENT
Pertama kali dibangun pada 1987, ruas tol Jakarta-Cikampek ini akhirnya diresmikan pertama kalinya pada November 1988.
Selain jadi penghubung antara Jakarta dan Jawa Barat, ruas tol ini juga turut terhubung dengan berbagai ruas tol lainnya, seperti ruas tol Dalam Kota Jakarta, ruas tol lingkar luar Jakarta 1, ruas tol lingkar luar Jakarta 2, ruas tol Jagorawi, ruas tol Cipularang, dan ruas tol Cipali.
Sebagai salah satu ruas tol yang paling ramai dilalui pengendara, ruas tol Jakarta-Cikampek ini memiliki 5 simpang susun, 17 gerbang tol, dan 9 rest area. Ini menjadikan ruas tol Jakarta-Cikampek, sebagai salah satu ruas tol yang memiliki banyak gerbang tol dan rest area. Berikut lengkapnya.
Sejumlah kendaran melintas di jalan tol layang MBZ dan Jakarta- Cikampek di Bekasi, Jawa Barat Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Simpang Susun
ADVERTISEMENT
Gerbang Tol
Suasana rest area Tol Jakarta-Cikampek. Foto: dok. PT Jasa Marga
Rest Area
***