Yamaha NMax

Ini Aturan Main Bersihkan 4 Jenis Filter Udara Motor, Jangan Sampai Salah

13 April 2020 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Blok CVT dan filter udara Yamaha NMax  Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Blok CVT dan filter udara Yamaha NMax Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Bekerja dari rumah atu work from home (WFH) terus diimbau oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Nah, untuk menyiasati WFH agar tak jenuh bisa dengan mengecek kondisi sepeda motor Anda.
Melepas baut tutup filter udara Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Tak perlu sampai bongkar mesin, Anda bisa mulai dari kegiatan yang sederhana seperti mengecek kondisi filter udara. Caranya pun mudah cukup dengan membuka boks filter udara dengan menggunakan obeng kembang, lalu tinggal keluarkan filternya.
ADVERTISEMENT
Senior Technical Advisor YIMM, Slamet Kasianom menjelaskan. filter udara punya fungsi penting membantu proses pembakaran agar lebih optimal. Maka dari itu, mengecek, membersihkan, dan mengganti secara berkala perlu dilakukan.
Setidaknya ada 4 jenis filter udara yang digunakan pada sepeda motor. Nah, beda jenis filter ternyata beda pula perawatannya. Agar tidak salah, berikut kumparan jabarkan teknik membersihkannya.
1. Filter udara tipe busa
Tampilan filter udara berbahan busa. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Penyaring udara jenis ini biasanya masih diterapkan di motor-motor lansiran lama. Modelnya sederhana dan cukup mudah dibersihkan. Untuk filter udara jenis ini harus diganti setiap 12-15 ribu kilometer.
"Yang ini masih bisa dicuci, tapi hindari menggunakan bensin karena akan mengikis busanya. Rendam dan seka saja di air sabun, keringkannya jangan diperas lebih baik dijemur atau disemprot udara," jelasnya kepada kumparan, Selasa (7/4).
ADVERTISEMENT
2. Filter udara tipe kering
Tampilan filter udara berbahan Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Filter tipe terbuat dari bahan kertas, menurut Slamet biasanya dipakai pada motor-motor dengan umur yang lebih muda. Nah, durabilitasnya sedikit di bawah tipe busa. Hanya saja kelebihannya terletak di harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan.
"Bisa disemprot dengan angin kompresor atau bertekanan. Tapi perhatikan arahnya, semprot dari arah isap filternya. Ini bertujuan agar kotoran bisa keluar bukan malah mengendap," ungkapnya.
3. Filter udara tipe basah
Tampilan filter udara berbahan Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Masih sama berbahan kertas, tapi diberi semacam pelumas yang berfungsi untuk memaksimalkan menangkap debu atau kotoran.
"Filter ini biasanya disebut wet element, sama sekali enggak boleh dicuci pakai air atau bensin, bisa rusak kertas dan hilang pelumasnya. Kalau yang ini lebih baik diganti ," paparnya.
ADVERTISEMENT
4.Filter udara tipe stainless steel
Tampilan filter udara berbahan stainless stell. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Terakhir, filter udara dengan bahan stainless steel. Biasanya tidak diaplikasikan pada motor-motor keluaran pabrikan.
Tipe filter udara ini biasanya diproduksi oleh produsen aftermarket. Kelebihannya terletak di durabilitas yang lebih lama dan proses pembersihannya yang relatif mudah.
"Kalau yang ini tinggal semprot saja dari arah berlawanan (belakang filter) dan pasang kembali. Tapi jarang yang ada pelumasnya, saya rekomendasikan pakai filter wet element tadi," katanya.
Filter udara yang kotor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Slamet mengingatkan untuk rajin mengecek kondisi filter udara, jika sudah kotor dan kondisinya sudah tak lagi memungkinkan sarannya adalah segera diganti.
"Suplai udara akan terhambat dan berkurang (saat kotor), ini akan membuat udara yang ikut terbakar jadi basah. Kalau basah enggak maksimal saat pembakaran dan efeknya tenaga menurun dan boros BBM. Ruang bakar juga akan menumpuk deposit yang bisa bikin mesin jadi ngelitik," tuntasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten