Ini Merek Mobil yang Kurang Diminati Pedagang Mobil Bekas

26 Januari 2020 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pada pameran GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Sabtu (4/8). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menjual kendaraan kepada pedagang mobil bekas (mobkas) jadi pilihan, kala akan mengganti mobil baru atau dalam kondisi BU, alias butuh uang.
ADVERTISEMENT
Namun kadang prosesnya tak berjalan mulus, lantaran pedagang mobkas yang punya kriteria sendiri saat membeli unit, untuk mereka jual kembali. Walaupun dibeli, mereka akan menawar sangat rendah.
Iya walaupun umumnya mereka akan cepat membeli, bila kondisi keseluruhannya baik dan rekam jejak servisnya lancar.
Nah salah satu yang jadi pertimbangan mereka adalah terkait merek mobilnya. Demikian disampaikan Andi, pemilik diler Jordy Mobil di Mega Glodok Kemayoran (MGK).
Mobil bekas Chevrolet Trax. Foto: dok. Istimewa
"Umumnya di sini mobil kayak Ford kecuali Everest, misal ada yang lain saya enggak mau ambil," katanya saat ditemui kumparan belum lama ini.
Andi beranggapan, mobil-mobil pabrikan Amerika umumnya memiliki biaya perawatan dan suku cadang yang tinggi. Peminatnya pun terbilang minim, sehingga akan membutuhkan waktu lama guna menjualnya.
ADVERTISEMENT
"Ya Chevrolet juga ya," tandasnya.
Selain mobil berdarah Amerika, Andi juga mengungkapkan sulit menerima mobil bekas dari pabrikan yang jualannya di Indonesia tak banyak.
"Model Korea juga sih kayak Hyundai atau Kia, sama mobil China juga sekarang di sini banyak yang tolak," katanya.
Ilustrasi mobil bekas Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Lagi-lagi alasannya sama, mobil sulit dijual kembali gara-gara pembelinya yang kurang banyak. Khusus mobil keluaran Wuling atau DFSK, katanya populasinya belum banyak, sehingga pasarnya juga belum terbentuk.
Itulah sebabnya merek Jepang paling mudah diterima pedagang mobil bekas. Jualnya mudah dan cepat, kemudian apabila dibeli secara kredit, perusahaan pembiayaan pun juga tak segan memberikan uang muka ringan.
"Kayak Hyundai atau Kia misal dibeli kredit itu susah, karena leasing kasih uang mukanya tinggi. Makanya orang mikir-mikir, padahal mobil itu kualitasnya bagus," pungkasnya.
ADVERTISEMENT