Ini Motor Listrik dari Bandung Besutan Mantan Karyawan Tesla, Harga Rp 12 Jutaan

21 November 2021 6:03 WIB
·
waktu baca 6 menit
clock
Diperbarui 26 Agustus 2022 8:42 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Motor listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2021 dimanfaatkan oleh merek motor listrik asal Bandung, Quest Motors, untuk memperkenalkan produk pertamanya, Quest Atom Alpha.
ADVERTISEMENT
Diproduksi di Antapani, Bandung, motor listrik mungil Quest Atom Alpha ini mengusung konsep Good Design, Simplicity, dan Fungsional.
“Saya itu memang ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. Karena menurut saya motor listrik itu sebagai kendaraan yang ramah lingkungan harus bisa digunakan semua orang. Jadi ini motor meskipun punya tampilan maskulin, tapi semua orang bisa dengan mudah mengendarainya,” beber Niko saat ditemui kumparan di booth-nya di GIIAS 2021 beberapa waktu lalu.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Lebih lanjut, kata Niko, untuk memasuki era kendaraan elektrifikasi, menurutnya sebuah kendaraan harus dapat dengan mudah dirasakan semua golongan dan semua jenis masyarakat.
Motor listrik Quest Atom Alpha ini masih dirancang sebagai motor listrik yang hanya bisa digunakan di kawasan kecil seperti area pemukiman atau perumahan atau area pariwisata.
ADVERTISEMENT
“Jadi orang yang tanpa SIM C pun tetap bisa naik di kawasan tertentu. Jadi dia seperti skuter, cuma bisa diduduki, dan bisa dibawa kemana-mana dalam artian bisa dimasukin ke mobil misalnya mau dibawa liburan.” tambah Niko.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Dari segi desain, Quest Atom Alpha memang memiliki desain yang unik dan menyerupai motor konsep. Pada bagian bodinya, tak ada pelat bodi yang ditampilkan dan hanya besi-besi rangka yang tersambung.
Lalu untuk dimensinya pun terbilang mungil dan menyerupai motor kecil Honda Monkey. Sayangnya hanya ada jok berukuran mini yang mungkin hanya bisa diduduki oleh 1 orang dewasa dan 1 anak kecil.
“Memang untuk yang ini hanya bisa 1 orang, tapi saat ini kami sedang mengembangkan produk baru lagi yang bisa diduduki 2 orang dan rencananya produk ini juga bisa dipakai ke jalan raya karena kami juga sedang mengajukan uji tipe di Kemenhub untuk calon motor baru berikutnya,” beber Niko.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors

Spesifikasi Quest Atom Alpha

Menyoal spesifikasinya, motor listrik mungil ini dibekali motor controller bertenaga 1 kW tipe hub yang menyatu dengan velg dan rem tromol pada roda belakang. Dengan tenaganya yang kecil itu, Quest Atom Alpha diklaim dapat melesat dengan kecepatan maksimal 50 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
“Jadi memang sengaja kami batasi kecepatannya segitu, karena balik lagi peruntukkan motor listrik ini buat alat transportasi di pemukiman atau kawasan kecil bukan untuk di jalan raya,” papar Niko.
Lalu guna memenuhi daya listriknya, Quest Atom Alpha dibekali 3 pilihan kapasitas baterai yang berbeda-beda tergantung pada varian yang dipilih.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors
Pertama ada varian LITE yang memiliki kapasitas baterai 240 Wh dengan kemampuan jarak tempuh 8 kilometer. Untuk pengisian dayanya, dibutuhkan waktu 2,5 jam dengan daya listrik 110 Watt.
Lalu yang kedua ada varian PLAY yang punya kapasitas baterai 450 Wh dengan jarak tempuh maksimal 16 kilometer. Varian ini membutuhkan waktu pengisian 2,5 jam dengan daya listrik 220 Watt.
Dan terakhir ada varian PRO yang dibekali baterai berkapasitas 720 Wh dan dapat melaju sejauh 24 kilometer. Khusus varian ini dibutuhkan waktu pengisian daya yang sedikit lebih lama, yakni 3,5 jam dengan maksimal daya listrik 220 Watt.
ADVERTISEMENT
Adapun baterai yang digunakan berjenis lithium cells dengan bentuk silinder tipe 21700. Seluruh silinder baterai lithium cell itu diintegrasikan dengan Battery Management System (BMS) yang didesain khusus oleh Quest Motors di Bandung.
“Untuk baterai silindernya memang kami masih impor dari China, tapi semua itu disatukan menjadi sebuah battery pack oleh tim Quest Motors di Bandung. Dan untuk Atom Alpha ini bisa dibilang kandungan lokalnya mencapai 80 hingga 85 persen,” beber Niko.
Untuk sistem pengeremannya, pada bagian depan terbenam rem cakram yang menempel pada ban berukuran 10 inci. Serta untuk bagian belakang terpasang rem tromol.
Motor listrik Quest Atom Alpha. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Punya fitur canggih

Kendati memiliki bentuk yang sederhana, Quest Atom Alpha rupanya tetap dibekali dengan berbagai fitur canggih, seperti NFC Tap Card untuk menghidupkan kendaraan, serta konektivitas smartphone.
ADVERTISEMENT
“Untuk Quest Atom Alpha ini juga kami menyematkan konektivitas Internet Over Things (IoT) dengan koneksi bluetooth ke aplikasi Quest App,” kata Niko.
Aplikasi Quest App tersebut, sambung Niko, saat ini memang masih dalam tahap pengembangan. Namun ke depannya, aplikasi ini diharapkan bisa memiliki berbagai fungsi canggih seperti mengecek kondisi kendaraan, mulai dari kapasitas baterai dan tekanan angin ban.
Tidak hanya itu, fitur ini ke depannya juga bisa mengakomodasi pelacakan posisi kendaraan, pencarian SPKLU terdekat, pencarian workshop Quest Motors terdekat, hingga pencarian rekomendasi tempat parkir atau kafe-kafe terdekat.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors

Harga mulai Rp 12,9 juta

Ditawarkan dalam 3 pilihan varian, saat ini Quest Atom Alpha dijual dengan harga mulai Rp 12,9 juta hingga Rp 16,9 juta. Khusus selama pameran otomotif GIIAS 2021, ada potongan harga sebesar Rp 1 juta. Berikut harga lengkapnya.
ADVERTISEMENT
“Untuk harga memang kami berusaha untuk bisa memasarkan motor ini dengan harga yang setara dengan harga pasaran skutik-skutik terlaris saat ini, tujuannya tentu supaya bisa lebih terjangkau,” ucap Niko.
Seluruh harga yang disajikan itu, tentunya sudah termasuk dengan garansi frame 3 tahun, garansi baterai dan motor 6 bulan, gratis home service 2 kali, dan gratis 1 kali penggantian komponen rem selama 1 tahun.
Motor listrik Quest Atom Alpha. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Sudah terjual 30 unit

Diperkenalkan pertama kali pada pertengahan 2020, saat ini motor listrik Quest Atom Alpha rupanya sudah terjual hingga 30 unit.
“Sampai saat ini sudah masuk pesanan 30 unit dan 25 unit di antaranya sudah kami delivery. Jadi masih ada 5 unit lagi yang akan kami kirimkan,” kata Niko.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang berminat meminang motor listrik Quest Alpha Atom ini, tampaknya harus sedikit bersabar. Sebab untuk saat ini pembelian masih bersifat pre order dengan estimasi waktu produksi sekitar 1 sampai 2 bulan.

Incar segmen pariwisata

Berstatus sebagai merek baru, tentu bukan hal mudah bagi Quest Motors untuk merajai segmen motor listrik di Indonesia. Karena itu, pada tahap awal saat ini, Quest Motors mengaku ingin fokus terlebih dahulu untuk mengincar kebutuhan pariwisata.
“Memang saat ini kami sedang mengincar kebutuhan-kebutuhan motor listrik di sektor pariwisata, seperti di resort-resort karena mungkin motor listrik seperti ini kan bisa disewakan oleh mereka. Dan saat ini memang kami sudah mulai proses penjajakan dengan beberapa resort di Bali,” beber Niko.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menjajakan sektor pariwisata, strategi lain yang coba terus ditingkatkan Quest Motors, yakni menyoal layanan purna jual. Niko berharap ke depannya Quest Motors bisa memiliki layanan purna jual di berbagai kota besar.
Motor Listrik Quest Atom Alpha. Foto: dok. Quest Motors

Dikembangkan anak bangsa

Hadir sebagai merek motor listrik baru, Quest Motors dikembangkan dan diproduksi sepenuhnya oleh anak bangsa. Ada 5 orang yang menjadi ‘otak utama’ dari perancangan Quest Atom Alpha.
Pertama ada nama Niko Questera yang juga pendiri Quest Motors. Ia merupakan mantan engineer Tesla Motors dan America Honda Motor.
Selain Niko, ada juga beberapa tenaga ahli lainnya yang pernah bekerja di beberapa merek otomotif ternama, seperti Nicholas Santoso yang kini memegang peranan Product Design dan pernah bergabung dengan Kawasaki. Lalu ada Adhe Anggriawan Putra sebagai Design Engineer yang sebelumnya sempat bekerja di Daihatsu dan Astra Otoparts.
ADVERTISEMENT
Serta ada juga Vicky Ghani yang memegang peranan Head of Technology dan pernah bekerja di LG dan Microsoft. Dan terakhir ada Danis Sie sebagai Creative Director yang juga pendiri agency Scienceweek.
***