Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini tentunya bila tidak disikapi dengan baik, bisa memicu terjadinya kecelakaan, karena pandangan menjadi buyar sehingga kendali mobil tidak terjaga.
Guna mengatasi hal ini, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menganjurkan untuk tidak menatap langsung pancaran lampu tersebut.
"Mudahnya langsung lirik bagian marka jalan yang di tengah atau sebelah kiri, tujuannya biar tidak silau," ungkapnya kepada kumparan, Minggu (2/6).
Memang dengan memandang marka, pancaran lampu yang terang masih sedikit bisa mengganggu penglihatan. Namun dengan menatap marka jalan, setidaknya pengemudi masih bisa memahami kendali dan arah jalan.
Namun beda cerita bila tidak terdapat marka, kata Sony, kalau ditembak lampu jauh bisa tetap perhatikan tepian jalan sambil menerapkan garis imajiner, atau marka jalan khayalan supaya mobil tetap berada pada lajurnya.
Caranya mudah, jelas Sony, pengemudi harus paham betul dimensi mobil, terutama lebarnya. Kemudian, pahami lebar jalan sehingga bisa dilalui dua kendaraan, selanjutnya usahakan mobil tetap pada lajurnya dengan membayangkan marka khayalan tadi.
ADVERTISEMENT
"Tepian jalan sangat membantu garis imajiner, jadinya posisi mobil jadi lebih terukur," timpalnya.
Jangan dibalas
Kemudian untuk aspek keselamatan, Sony berpesan agar tidak membalas menyalakan lampu jauh. Kondisi demikian justru bisa membahayakan kedua pihak dan pengguna jalan lain.
"Bahaya, jangan, bisa menyilaukan mobil di belakangnya juga kan, mending langsung pakai garis imajiner tadi, kemudian untuk pengemudi yang menyalakan hi beam segera ganti low beam," kata Sony.