Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bahan dasar oli mineral biasanya murni dari hasil pengolahan minyak bumi tanpa ada penambahan zat adiktif, sementara oli sintetik terdiri campuran dua bahan utama yakni base oil dan adiktif.
“Nah, sintetik dan non-sintetik itu dibedakan berdasarkan base oil-nya, base oil-nya ada dua jenis utama yang pertama base oil mineral dan yang kedua base oil sintetik,” ujar Sr. SE Retail Bogor Sales Region PT Pertamina Lubricants Rizal Wahyu Abdillah saat acara diskusi otomotif kekinian, Rabu (16/2).
Perbedaan kandungan bahan pada keduanya, menyebabkan karakteristik kedua jenis oli tersebut berbeda terutama dalam hal tingkat penguapannya ketika dalam masa pakai.
“Kalau olinya sintetik umumnya dia penguapannya lebih rendah dibandingkan dengan yang oli mineral,” sambung Rizal.
ADVERTISEMENT
Hal yang membuat oli mineral umumnya lebih cepat menguap dikarenakan nilai Viscosity Index (VI) lebih rendah dibandingkan oli sintetik, VI adalah angka yang menunjukkan rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hidrolik berhubungan dengan suhu.
“Jadi memang kalau di Pertamina kita bisa cek angka penguapannya dari angka VI, ya. Cuma secara garis besar pelumas-pelumas sintetik Pertamina tahan dengan suhu tinggi, tidak mudah menguap asal dengan SAE yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan,” tutur Rizal.
Meski begitu, menurut Rizal tidak selamanya oli mineral lebih cepat penguapannya dibandingkan dengan oli sintetik, ada beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi.
“Kuncinya adalah SAE (tingkat kekentalan) yang pas, baru nanti berbicara soal kualitasnya oke enggak, mudah menguap enggak, karena misalnya kalau untuk kendaraan lama itu jarak atau gap pada komponen mesinnya seperti piston dan ring pistonnya itu sudah lebar. Kita masukin oli-oli mahal atau oli-oli kekinian yang encer, kondisi kayak gitu menyebabkan olinya jadi tidak efektif melumasi,” beber Rizal.
ADVERTISEMENT
Karena kinerja pelumasan yang tidak maksimal tersebut membuat oli sintetik tadi menjadi cepat menguap.
“Nah, jadi belum tentu karena olinya, mau dimasukkan oli bagus, tetapi (spesifikasi) mesinnya kurang tepat, (kinerja oli) juga enggak maksimal, kira-kira gitu,” papar Rizal.