Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ini yang Bikin Piaggio Indonesia Belum 'Berani' Jual Motor Listrik
30 Juni 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini belum ada sinyal jika PT Piaggio Indonesia ingin menghadirkan kedua motor tersebut untuk pasar Tanah Air. Lantas apa penyebabnya? Seperti kita ketahui, beberapa merek mulai unjuk gigi dengan menghadirkan ragam pilihan di pasar domestik.
Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega mengungkapkan alasan mengapa hingga saat ini mereka belum menjajakan motor listrik di Tanah Air.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang mereka harus pahami sebelum benar-benar menjual motor listrik di Indonesia. Ini sebagai langkah memberikan kepuasan kepada konsumen.
"Pertama adalah infrastruktur, kedua adalah regulasi, dan ketika adalah kesiapan distribusi, dan terakhir adalah kesiapan, serta pelayanan secara menyeluruh," kata Marco belum lama ini.
Keempat faktor ini penting agar strategi penjualan skuter listrik tetap on track, menguntungkan bagi perusahaan dan tentunya menguntungkan konsumen. Sebab sampai saat ini infrastruktur motor listrik belum merata, beberapa regulasi juga masih digodok oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
Marco melanjutkan, tentunya sebagai pihak prinsipal di Indonesia pihaknya memiliki fokus lebih ke teknologi terbarukan. Secara produk mereka memang punya namun harus diimbangi dengan strategi dan perencanaan yang matang.
"Industri ini (motor listrik) menjadi hal yang sangat menarik bagi Piaggio Indonesia. Kami akan menginformasikan lebih lanjut dalam setiap perkembangannya," pungkasnya.
Bukan investasi yang murah
Sebelumnya, menurut PR & Communication Manager PT Piaggio Indonesia (PID), Robby Gozal menjual motor listrik di Indonesia butuh investasi besar lagi.
Dalam artian jika rencana atau strategi dari perusahaan tidak tepat atau terkesan terburu-buru bisa berdampak buruk bagi perusahaan atau konsumen.
"Ya investasi itu mulai dari training, alat, dan infrastruktur sebagainya. Kondisi sekarang saja untuk perjalanan ke luar enggak bisa. Jadi lihat saja nanti bagaimana perkembangannya," kata Robby.
ADVERTISEMENT
Menghadirkan motor listrik, lanjut Robby sangat mungkin dilakukan. Mengingat pasar electric vehicle sedang berkembang.
"Namun kita masih mengkaji, dalam artian kondisi gerak pasar yang serba terbatas akibat pandemi," imbuhnya.