Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penggunaan mesin turbo pada mobil baru mulai menjadi tren. Tujuannya penggunaan teknologi ini tentu saja berorientasi pada performa serta efisiensi.
ADVERTISEMENT
Ya, bila dahulu turbocharger selalu identik dengan peningkatan performa, kini mulai banyak pabrikan mobil yang mengusung mesin turbocharger untuk mengejar efisiensi bahan bakar.
Jadi tidak heran bila kini turbocharger banyak dikombinasikan dengan mesin-mesin berkubikasi kecil. Contohnya Daihatsu Rocky, yang baru-baru ini meluncur, secara kubikasi mesin 1.0 liter 3-silindernya punya performa setara mesin 1.5 liter.
Adapun, teknologi turbocharger terdiri dari dua buah turbin yang dipasang saling menempel satu sama lain. Turbin itu akan berputar seiring adanya keluarnya gas buang dari hasil pembakaran, yang kemudian secara otomatis memutar turbin pada sisi yang lain untuk menyedot dan mendistribusikan udara ke ruang bakar.
Udara yang didorong melalui komponen turbin juga memiliki standar tekanan tertentu. Sehingga jamak ditemukan adanya perangkat intercooler untuk mendinginkan udara sebelum masuk ke ruang bakar.
ADVERTISEMENT
Mobil Bermesin Turbo Pertama
Mengutip informasi dari Car Throttle, penggunaan teknologi turbocharger pada mesin mobil pertama kali diaplikasikan oleh General Motors melalui merek Oldsmobile di tahun 1962.
Saat itu, General Motors mengkombinasikan mesin V8 berkapasitas 3.5 liter dengan turbocharger buatan Garret. Mesin ini dibenamkan pada Oldsmobile Jetfire.
Sebagai mesin mobil pertama yang menggunakan turbocharger, tentu bukanlah hal yang mudah bagi Oldsmobile. Salah satu kendala yang dihadapi kala itu, yakni adanya knocking pada mesin akibat rasio kompresinya yang tidak sesuai. Ya, dengan penggunaan turbocharger, saat itu mesin Oldsmobile Jetfire memiliki rasio kompresi 10,25:1.
Untuk mengatasi hal tersebut, Oldsmobile pun melakukan eksperimen dengan menyuntikkan Turbo Rocket Fluid ke dalam silinder mesin. Ini merupakan ramuan perpaduan antara air dan metanol dengan perbandingan 1:1.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya dalam hal teknologi, faktor harga yang terlampau mahal, yakni berkisar 300 dolar Amerika, membuat Oldsmobile Jetfire bermesin turbo ini kurang diminati. Selama 1 tahun dipasarkan, mobil ini hanya berhasil terjual sebanyak 4.000 unit di seluruh dunia.
Meskipun tidak berhasil dalam hal penjualan, setidaknya kehadiran mesin bensin turbocharger yang diusung oleh Oldsmobile itu berhasil menginspirasi merek otomotif lainnya. Berikutnya pada 1965, giliran Harvester Scout yang merupakan produsen mobil 4x4 asal Amerika Serikat yang menghadirkan mesin bensin 4-silinder berkapasitas 2.5 liter turbocharger.
Mesin tersebut menghasilkan tenaga 110 daya kuda atau 20 daya kuda lebih banyak dibandingkan versi naturally aspirated. Tidak hanya pabrikan asal Amerika Serikat, jenama asal Jerman, BMW rupanya juga mulai terpincut untuk menghadirkan teknologi mesin turbo pada produk andalannya.
ADVERTISEMENT
BMW 2002 Turbo pun jadi debut pertama mesin turbocharger yang diproduksi oleh BMW. Sayangnya, debut ini pun tidak berbuah manis. Permasalahan turbo lag yang sangat parah serta borosnya konsumsi bahan bakar, membuat produksi mesin ini hanya berlangsung 1 tahun.
Masa suram yang dialami BMW saat mengembangkan mesin turbocharger itu, rupanya dimanfaatkan dengan baik oleh Porsche dengan menghadirkan 911 turbocharger. Diperkenalkan pertama kalinya pada 1974, mesin turbocharger milik Porsche ini berhasil mencuri perhatian.
Ya, saat itu Porsche 911 turbo berhasil dinobatkan sebagai mobil produksi terkencang di dunia. Berawal dari prestasi yang berhasil diraih oleh Porsche itu lah, teknologi turbocharger akhirnya mulai diminati para pecinta otomotif. Hal ini juga terbukti dengan mulai banyaknya merek otomotif, khususnya di Eropa yang menghadirkan mobil bermesin turbocharger.
ADVERTISEMENT
Mobil Turbo Diesel Pertama
Seolah memanfaatkan euforia mesin bensin turbocharger, jenama asal Jerman lainnya, Mercedes-Benz berhasil menciptakan mesin turbo diesel pertama melalui produk Mercedes-Benz 300SD.
DIperkenalkan pada 1978, saat itu Mercedes-Benz 300SD sangat mencuri perhatian. Dengan kombinasi mesin Diesel dan turbocharger garret, mobil ini berhasil menjelma dengan tenaga dan torsi yang lebih meningkat dibandingkan tanpa turbocharger.
Sejak saat itulah, teknologi turbocharger terus mengalami perkembangan. Baik itu pada mesin bensin atau mesin diesel. Kini bahkan banyak pabrikan mobil yang turut memperkenalkan dan mengembangkan teknologi Twin Turbo pada mesin kendaraannya.
Di pasar Indonesia sendiri, kini mulai banyak merek otomotif yang menghadirkan jajaran mobil baru bermesin turbocharger. Baik itu mesin berkubikasi besar atau kecil.
ADVERTISEMENT
Lantas, apakah mobil dengan mesin turbo jadi salah satu impian Anda?
***