Inovasi BMW Perangi Isu Perubahan Iklim

7 September 2021 19:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bahan sekunder yang digunakan pada BMW i Vision Circular Foto: dok. BMW Group
zoom-in-whitePerbesar
Bahan sekunder yang digunakan pada BMW i Vision Circular Foto: dok. BMW Group
ADVERTISEMENT
BMW Group mengusung tema besarnya, yakni Circular Economy dan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan pada ajang otomotif terbesar di Jerman, IAA Mobility 2021.
ADVERTISEMENT
Pada ajang tersebut, BMW Group secara konsisten perlihatkan keagresifannya dalam perangi perubahan iklim. Adapun langkah-langkahnya meliputi sustainability atau berkelanjutan, penurunan emisi CO2 serta langkah-langkah dan konsep konkrit.
“Faktor penentu dalam memerangi pemanasan global adalah seberapa kuat sebuah perusahaan dapat memperbaiki jejak karbon kendaraan selama masa pakainya. Inilah sebabnya mengapa BMW Group tetapkan tujuan yang transparan dan ambisius untuk pengurangan emisi CO2 yang substansial; ini divalidasi oleh Science Based Targets Initiative dan akan berikan kontribusi yang efektif dan terukur,” kata Oliver Zipse, Chairman of the Board, Management BMW AG, di Munich.

Target CO2 yang lebih ketat dan fokus pada Circular Economy

BMW Group tingkatkan upayanya memerangi perubahan iklim dengan menghadirkan Neue Klasse. Pertama kali diumumkan pada musim panas tahun lalu dengan tujuan mengurangi emisi CO2 secara signifikan, berkomitmen pada jalur yang jelas yang mana mendukung target 1,5 derajat untuk pembatasan dan pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Neue Klasse juga tunjukkan keseriusan BMW Group untuk meningkatkan penggunaan bahan sekunder melalui prinsip Circular Economy dan disaat yang bersamaan mempromosikan kerangka kinerja yang lebih baik untuk membangun pasar untuk bahan sekunder.
Agar mampu capai pengurangan emisi CO2, fokusnya ada pada fase pemanfaatan kendaraan yang menyumban 70 persen dari jejak CO2 BMW Group. Pada tahun 2030, emisi CO2 per kendaraan dan kilometer yang ditempuh setidaknya akan berkurang setengah dari tahun 2019. Secara keseluruhan, BMW Group targetkan pengurangan emisi CO2 per kendaraan minimal 40 persen.
Mobil Listrik BMW i4. Foto: dok. Carscoops
“Dengan Neue Klasse, kami secara signifikan mempertajam komitmen kami dan juga berkomitmen pada jalur yang jelas untuk mencapai target 1,5 derajat,” ujar Oliver Zipse.
ADVERTISEMENT
Mobil listrik pun menjadi faktor pendorong paling kuat sehingga selama sepuluh tahun ke depan, BMW akan hadirkan sekitar 10 juta kendaraan listrik di jalan. Pada awal 2030, setidaknya setengah dari penjualan BMW adalah kendaraan listrik.

Beberapa Mobil BMW jadi Penggerak Promosikan E-Mobilitas

Kehadiran BMW iX serta i4 sebagai rangkaian inti dari kendaraan listrik BMW sudah diperkenalkan ke publik untuk pertama kalinya melalui ajang IAA Mobility 2021.
BMW i4 dan BMW iX sebagai penggerak promosikan e-mobilitas Foto: dok. BMW Group
BMW iX hadir dalam konsep pengembangan yang luas, mulai dari arsitektur on-board, perangkat lunak baru, layanan digital, konektivitas, dan fungsi mengemudi otomatis. Kemajuan ini bisa dilihat melalui sistem operasi iDrive generasi terbaru, manajemen energi yang efisien, dan sistem bantuan pengemudi yang inovatif.
Sedangkan BMW i4, mobil listrik BMW pertama yang hadir untuk segmen premium. BMW i4 menawarkan kesenangan berkendara bebas emisi dengan gaya yang sangat sporty dengan ruang yang luas serta kepraktisan Grand Coupe empat pintu.
ADVERTISEMENT
Nantinya, versi listrik penuh dari BMW Seri 5 dan BMW X1 akan hadir. Hal ini juga berlaku untuk BMW Seri 7 dan penerus MINI Countryman. Sehingga pada tahun 2023, BMW Group memiliki mobil listrik penuh pada setiap lini modelnya.
Tampilan depan BMW iX. Foto: dok. BMW

BMW i Vision Circular Punya Potensi yang Besar

Mobilitas ramah lingkungan tercipta tidak semudah melalui kehadiran dari mobil listrik penuh di jalan. Mengurangi penggunaan bahan utama dan eksploitasi sumber daya yang berbahaya juga sangat penting untuk dilakukan.
Sebagai bagian dari pendekatan holistik dan sustainability, BMW Group memiliki tujuan untuk tingkatkan secara signifikan penggunaan bahan sekunder di kendaraannya.
Untuk saat ini, rata-rata kendaraan BMW yang diproduksi menggunakan hampir 30 persen bahan daur ulang. Melalui pendekatan “Secondary First” BMW Group ingin tingkatkan angka ini menjadi 50 persen.
BMW i Vision Circular, konsep mobil ramah lingkungan dengan menggunakan bahan daur ulang Foto: dok. BMW Group
BMW Group hadirkan desain kendaraan yang sesuai dengan prinsip Circular Economy, yakni BMW i Vision Circular. Tujuan dari mobil konsep ini menunjukkan kendaraan yang dioptimalkan untuk siklus material tertutup dan mampu mencapai tingkat penggunaan 100 persen bahan daur ulang sehingga bahan sekunder sepenuhnya digunakan pada mobil konsep ini.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ini juga berlaku untuk baterai dari BMW i Vision Circular yang 100 persen dapat didaur ulang dan hampir seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. Adapun, Circular Design ini berdasarkan empat prinsip, yakni RE:THINK, RE:DUCE, RE:USE, dan RE:CYCLE.
“BMW telah terapkan sirkularitas dalam konsep kendaraan sejak awal ketika merancang BMW i Vision Circular. Itulah mengapa kendaraan visioner ini penuh dengan ide-ide inovatif yang menggabungkan Sustainability dengan desain estetika inovatif dan inspiratif – kami menyebutnya pendekatan Circular Design,” jelas Adrian van Hooydonk, Head of BMW Group Design.