Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Kreta Indo Artha (KIA ), sebagai Agen Pemegang Merek (APM) KIA di Indonesia dikabarkan akan merilis versi Seltos dengan mesin diesel. Informasi ini mencuat setelah APM terpantau mendaftarkan mobil tersebut di laman resmi milik Samsat DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal tersebut Marketing and Development Division Head PT KIA, Ario Soerjo mengatakan masih mempelajari standardisasi BBM di Indonesia.
"Seltos Diesel itu kita sedang pelajari, masalahnya jika saya paksakan untuk diluncurkan dan mobil ini hanya bisa Pertamina Dex yang rugi konsumen," kata Ario dalam acara diskusi virtual.
Standar emisi gas buang Euro 4 memang sudah baru berlaku di Indonesia pada 7 Oktober 2018 lalu untuk mesin bensin. Sementara untuk diesel, implementasi baru mulai 7 April 2021. Menurut Ario, mesin diesel yang diusung Seltos punya spesifikasi tinggi yang dan bisa asal diisi solar kualitas rendah.
"Takutnya begitu keluar daerah hanya ada Bio Solar dan ternyata tidak cocok malah menyumbat nantinya rugi. Kita sedang pelajari dengan seksama apakah kita bisa mendapatkan mesin yang kompatibel dengan bio solar," kata dia.
ADVERTISEMENT
Munculnya Seltos diesel di Samsat DKI
Ario menjelaskan, registrasi dan kemunculan varian Seltos diesel di Samsat DKI Jakarta merupakan hal yang lumrah dan bisa dilakukan oleh APM mana pun.
Di dalam laman tersebut, tertulis KIA Seltos bermesin 1.5 diesel dengan transmisi otomatik. Varian ini memiliki harga nilai jual kendaraan sebesar Rp 242 juta, atau lebih malah Rp 19 juta dari varian mesin bensin
"Ya kalau NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) kita kan boleh masukin apa saja. Nanti jika NJKB masuk dan harga mobilnya berbeda yang kena APM, nanti kita adjust dan harganya disesuaikan lagi," tuturnya.
Hingga saat ini pihaknya masih melakukan riset dan uji coba terhadap varian Seltos bermesin diesel. Ario juga mengatakan, tak mau gegabah untuk meluncurkan suatu produk jika nantinya tak menguntungkan konsumen.
ADVERTISEMENT
"Kita belajar banyak, dan enggak mau mesin yang terlalu canggih itu bermasalah," jelas dia lagi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)