Jaga Jarak Bila Berada Persis di Belakang Kendaraan Besar yang Sedang Menanjak

14 Juni 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk timpa mobil di Jalan Kapuk Kamal Raya, Jakarta Utara, pada Kamis (13/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Truk timpa mobil di Jalan Kapuk Kamal Raya, Jakarta Utara, pada Kamis (13/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah kendaraan SUV berkelir putih ringsek akibat tertindih muatan kontainer dari truk yang gagal menanjak di Jalan Kapuk Kamal Raya, Penjaringan, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Pengemudi mobil Hyundai Creta berinisial D mungkin hingga kini masih belum bisa menyangka dengan peristiwa yang dialaminya pada Kamis pagi itu. Ia selamat setelah sempat terjebak di dalam mobilnya dalam waktu yang cukup lama.
Sampai saat ini, belum ada detail kronologi bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi. Kasatlantas Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Edy Purwanto bilang, truk kontainer tersebut tiba-tiba kehilangan tenaga saat menanjak dan langsung mundur tak terkendali hingga menimpa mobil D.
"Pengemudi Saudara D mengalami luka dan kendaraan yang terlibat mengalami kerusakan," kata Edy ketika dikonfirmasi, Kamis (13/6/2024).
Menanggapi kejadian tersebut, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) Sony Susmana mengatakan, berkendara di dekat atau di sekitar kendaraan bermuatan berat saat menanjak memang sangat berisiko tinggi.
ADVERTISEMENT
Dirinya menekankan, penting untuk selalu menjaga jarak lebih dan memberikan ruang serta kesempatan kendaraan berat untuk menanjak terlebih dahulu. Sebab, potensi gagal menanjak atau mengerem, bila di jalan menurun, sangat lah besar.
Truk timpa mobil di Jalan Kapuk Kamal Raya, Jakarta Utara, pada Kamis (13/6/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Karena kita tahu banyak bahayanya jika berada di dekat truk, blind spot besar dan sering kali gagal menanjak. Tidak ada rumus lain selain jaga jarak aman," kata Sony kepada kumparan, Kamis (13/6/2024).
Sony menambahkan, bila pengendara menemui situasi serupa, seperti berada persis di belakang kendaraan berat yang sedang menanjak, sebaiknya berhenti terlebih dahulu untuk menunggu kendaraan di depannya berhasil merangkak naik hingga ke puncak jalan.
Lebih lanjut, dirinya mengimbau kepada pengemudi untuk tidak perlu memaksakan diri menyalip kendaraan berat yang sedang menanjak. Hal tersebut, Sony bilang hanya membuat risiko kecelakaan semakin tinggi.
ADVERTISEMENT
"Di jalan itu ada pengemudi yang menjadi penyebab kecelakaan dan pengemudi yang menjadi pemicu kecelakaan. Banyak yang seperti ini, secara sadar perbuatannya membahayakan tapi dia cuek atau tidak peduli, hanya karena kesal harus merayap di belakang truk," imbuhnya.
Ada beberapa kasus truk atau bus harus kehilangan momentum menanjak dikarenakan mobil atau kendaraan kecil lainnya yang mencoba memaksa untuk mendahului dan langsung memotong lajur sehingga menjadi berada persis di depan truk atau bus tersebut.
Menurut Sony, opsi menyalip kendaraan berat yang sedang menanjak sebenarnya bisa saja dilakukan. Namun, hal tersebut sangat situasional dan butuh perhitungan matang. Misalnya mempertimbangkan ruas jalan yang lebar dan memang memungkinkan untuk mendahului.
"Berapa meter tergantung panjang dan sudut tanjakan. Tapi sebaiknya utamakan truk yang menanjak sudah sampai di puncak tanjakan, baru kendaraan di belakangnya bisa mulai naik," pungkas Sony.
ADVERTISEMENT
***