Jambore Kendaraan Listrik Nasional, Bukti Anak Bangsa Mampu

3 September 2019 18:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional tiba di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional tiba di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Rombongan motor dan mobil listrik buatan anak bangsa sampai di Jakarta, setelah menempuh 900 kilometer dari Surabaya. Bertajuk Jambore Kendaraan Listrik Nasional, ini merupakan kerjasama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan PT PLN (Persero).
ADVERTISEMENT
Ini jadi bukti kalau produk murni buatan dalam negeri, sudah bisa dikomersialisasi dan digunakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Soal pengisiannya pun, sudah disanggupi oleh PLN sebagai penyedia listrik.
Yoga Uta Nugraha, Engineer Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyebutkan, Jambore ini tujuannya adalah sosialisasi kendaraan listrik ke seluruh masyarakat, yang di kota dan juga di desa-desa.
Rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional tiba di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Karena itu, kata Uta, mereka memilih jalur yang tak sepenuhnya tol, seperti melalui jalur selatan --Solo dan Yogyakarta jalur biasa. Tujuannya supaya bisa menjangkau masyarakat di luar kota besar, untuk sosialisasi.
"Kebanyakan kampanye kendaraan listrik hanya di kota saja Jakarta, Surabaya dan Bali, lah di daerah juga masyarakatnya perlu mengerti, seperti apa kendaraan listrik. Bagaimana cara pengecasannya, berapa jaraknya, sehingga masyarakat bisa ngerti," ucapnya kepada kumparan, Selasa (3/9).
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan setidaknya rombongan kendaraan listrik melakukan 21 kali pengecasan, di mana rata-rata di angka 70 kilometer sekali. Kontur jalan naik turun ala perbukitan di Indonesia, juga tak menjadi kendala.
Tempat pengisisan bahan bakar pada mobil listrik. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Direktur PUI-SKO ITS Nur Yuniarto menambahkan, produk-produk kendaraan listrik yang sudah mereka rancang dan diuji ketangguhannya tersebut,m sudah dalam tahap siap untuk komersialisasi.
"Tak ada kendala apa-apa, sudah jadi. Jadi kami tinggal tunggu order saja. Namun skemanya sedikit berbeda dengan pola bisnis industri otomotif yang ada," ucapnya.
Soal pengisiannya sendiri, Nur menyebutkan, mereka selalu melakukan pengisian di SPLU milik PLN. Ini menandakan, kata Nur, kalau colokan listrik yang ada sudah bisa menunjang pengoperasian kendaraan listrik.
Panitia rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional dan General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad (ketiga kiri) di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"Kami selalu membekali kendaraan kami dengan on-board charging, sehingga bisa dicas di mana saja menggunakan SPLU PLN. Bahkan seperti pada penjelajahan kami --Kasuari-- dari Sabang sampai Merauke, tak ada masalah pengecasan listrik, bahkan di daerah terpencil," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat PT PLN Persero Haryanto W.S. mengaku mendukung perkembangan kendaraan listrik nasional. Supaya semakin banyak dipakai dan agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Peserta Jambore sendiri ada mobil listrik Ezzy, Lowo Ireng, Kasuari, 5SIN (Shuttle Car), Hamster E-UTV, Alap-alap E-UTV, Koneng E-UTV dan Gang Car. Kemudian sepeda motor 3SE jenis skuter, Trail dan Moped.