Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belum lama ini ramai media sosial video yang memperlihatkan truk tak kuat menanjak, hingga akhirnya berjalan mundur. Kejadian tersebut terjadi di kawasan tanjakan M.T. Haryono, Samarinda, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Diketahui truk dengan muatan besi dan barang bekas seberat 8 ton berupaya menanjak. Namun, karena tak kuat, akhirnya truk mendadak mundur. Sopir pun membanting setir ke kiri, dan akhirnya terjungkal setelah menabrak pagar depan bagunan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Samarinda.
Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun satu mobil menjadi korban lantaran tertimpa muatan besi. Belajar dari peristiwa tersebut, ingat lagi pentingnya memahami tanda truk tak kuat menanjak .
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, saat bertemu truk dengan muatan yang dirasa cukup berat, alangkah baiknya menjaga jarak .
“Mending menunggu sampai truk berhasil menanjak sampai ke ujung tanjakan. Itu langkah antisipatif yang lebih baik. Truk overload , kapan pun bisa hilang momentum saat di tanjakan,” katanya saat dihubungi kumparan, Minggu (28/5).
ADVERTISEMENT
Menjaga jarak yang jauh sangat penting ketika melihat tanda-tanda truk kewalahan menanjak. Dengan adanya jarak tersebut, artinya ada waktu untuk bereaksi ketika truk tiba-tiba mundur tak terkendali. Reaksi ini berupa memprediksi arah truk kemudian mengantisipasi arah kedatangannya.
Selain menjaga jarak aman, opsi lainnya adalah segera mendahului kendaraan berat yang susah menanjak sebelum masuk tanjakan. Salah kaprah apabila selalu mengekor jenis kendaraan tersebut.
"Kalau mendahului itu semua perhitungannya harus matang. Lihat dulu, itu garis marka putus-putus atau lurus yang artinya tidak boleh mendahului. Paling aman, tunggu antre 50-100 meter justru tidak masalah. Setelah dia lolos, kita baru jalan untuk menanjak," tukasnya.
Bagaimana tanda-tanda truk tak kuat menanjak?
Ada banyak indikatornya, salah satunya secara tampilan bisa terlihat dari truk yang kelebihan muatan, umumnya mengangkut beban tak sesuai dengan kapasitas angkut truk tersebut. Misal, dimensinya terlalu tinggi atau terlalu panjang dari ukuran normalnya.
ADVERTISEMENT
Meski bukan hal yang mutlak, sebab truk yang muatannya normal atau bahkan tidak mengangkut beban pun juga berpotensi kehilangan tenaga saat menanjak. Terlebih saat jalan menanjaknya panjang.
Di samping itu kata Jusri, bisa dikenali dari pergerakan truk saat menanjak. "Bisa diketahui tidak kuat untuk menanjak misal mesinnya meraung keras, tetapi kecepatannya sangat rendah, di bawah normal. Itu perlu dihindari kalau berada di belakangnya,” terangnya.
Umumnya, truk yang tak kuat menanjak juga dikarenakan adanya perbandingan power to weight ratio yang terlalu jauh. Ini adalah perbandingan rasio antara bobot kendaraan, dengan tenaga yang dihasilkan oleh mesin.
Semakin baik perbandingan power to weight ratio-nya, truk akan memiliki akselerasi yang responsif, dan mudah untuk melalui medan seperti tanjakan.
ADVERTISEMENT