Jualan Tesla Jeblok di China, Kalah Saing dari Mobil Plug-in Hybrid

9 Desember 2023 6:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Stephen Lam/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjualan mobil listrik Tesla di China turun 17,8 persen pada periode November dibanding Oktober 2023, demikian mengutip Reuters berdasarkan data China Passenger Car Association (CPCA).
ADVERTISEMENT
Kantor berita itu melaporkan, penurunan penjualan tersebut merupakan yang terbesar sejak Desember 2022. Saat itu perdagangan Tesla turun sekitar 21 persen, padahal pabrikan telah mengkorting harga jualnya.
Sementara itu rival Tesla di China, BYD, pada periode yang sama berhasil meningkatkan penjualan sebesar 0,09 persen dari bulan sebelumnya, mencetak penjualan 301.378 unit.
Adapun penjualan BYD ditopang oleh beberapa kendaraan listrik murni dan model hybrid.
Han EV di Pabrik BYD Foto: dok. BYD
Sejak akhir Oktober, Tesla telah melakukan lima kali penyesuaian harga di China, sebagai upaya menstimulus pasar lantaran permintaan di segmen mobil listrik yang melambat.
Ini disebabkan konsumen mulai melirik kendaraan plug-in hybrid (PHEV) yang lebih terjangkau, dengan semakin banyaknya jenis kendaraan yang menggunakan baterai (new energy vehicle).
ADVERTISEMENT
Reuters pada akhir November lalu melaporkan, terjadi peningkatan demand mobil hybrid, utamanya PHEV di China. Jenis kendaraan ini bahkan harganya 23 persen lebih murah ketimbang mobil listrik.
"Masyarakat menerima bahwa mobil dapat dilengkapi dengan motor listrik dan mesin, karena keduanya saling melengkapi. Di mana efisiensi mesin yang rendah bisa diimbangi dengan motor listrik," jelas Xu Min, Profesor di bidang Kendaraan Cerdas di Universitas Shaghai Jiao Tong.
Ilustrasi pabrik Tesla. Foto: Shutter Stock
Mengutip data CPCA, PHEV dan extended range hybrid (EREV) mengalami lonjakan penjualan. Wholesales gabungan keduanya meningkat 85 persen, melampaui pertumbuhan penjualan mobil listrik sebesar 14 persen tahun ini.
Popularitas kendaraan hybrid begitu kuat, sehingga segmennya sekarang sekitar setengah dari pasar mobil listrik, serta menyumbang 12 persen total penjualan kendaraan penumpang di sana.
ADVERTISEMENT
Salah satu pabrikan mobil hybrid Li Auto, memiliki ribuan konsumen yang menunggu pengiriman SUV barunya. Adapun BYD, mengukuhkan posisinya sebagai pemain paling dominan dengan delapan dari sepuluh mobil PHEV terlaris di China.