Kapan Daihatsu Rocky Hybrid dan Ayla Listrik Masuk Dapur Produksi?

6 Desember 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rocky Hybrid diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sempat memberikan kejutan dengan menghadirkan purwarupa Ayla EV atau listrik saat perhelatan GIIAS 2022 lalu. Plus, Daihatsu Rocky Hybrid yang ikut mejeng pada acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Tiga bulan setelah ‘debut’ tersebut, lantas bagaimana dengan kelanjutan dua mobil elektrifikasi itu? Mengingat Daihatsu merupakan salah satu merek di Tanah Air yang belum menawarkan kendaraan elektrifikasi maupun rencana untuk memasarkannya.
Domestic Marketing Division Head PT ADM, Rudy Ardiman menjelaskan, hadirnya dua mobil tersebut disambut dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
“Ya, artinya orang tertarik dengan hybrid dan EV, lewat itu (GIIAS 2022) kita ingin tahu tanggapan (masyarakat) seperti apa. Studi itu banyak bentuknya dan itu sedang kita lakukan saat ini,” katanya ketika ditemui di Ancol, Jakarta Utara akhir pekan lalu.
Ayla EV diperkenalkan di GIIAS 2022. Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Ketika disinggung soal kapan realisasi penjualan Ayla EV dan Rocky Hybrid, Rudy menyebut ada banyak pertimbangan yang sedang dikaji. Sehingga, pihaknya saat ini belum bisa langsung memastikan kapan hal tersebut akan terwujud.
ADVERTISEMENT
“Ada studi model, ada studi pasar, masih ada studi profiling lagi. Lalu soal model apakah itu nantinya akan SUV atau jenis lainnya, itu juga masih terus dipelajari,” jelasnya.
Menurutnya, aspek keterjangkauan produk hingga kesiapan produksi dalam negeri merupakan faktor yang tidak kalah penting bagi ADM sebelum benar-benar siap memasarkan kendaraan elektrifikasinya.
“Karena kita enggak mau ada marketnya, tapi consumer affordability tidak mampu atau sebaliknya, makanya kita harus bikin sesuai dengan hasil riset terbaik. Makanya pertama adalah market fit, sesuai yang dibutuhkan masyarakat Indonesia,” pungkas Rudy.
Lebih lanjut, hal lainnya seperti kesiapan jaringan layanan purna jual tidak boleh luput dari perhatian. Sehingga masyarakat dan konsumen, disebutnya tidak perlu merasa khawatir ketika memiliki produk berteknologi hybrid maupun listrik.
ADVERTISEMENT
“Selain itu juga peace of mind, makanya kami ingin punya kendaraan yang nantinya mudah dalam pencarian spare part, artinya siap secara after sales,” tukasnya.
***