Kata Pengamat Soal Kecelakaan di Tol Cipularang

11 November 2024 20:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta pada Senin (11/11/2024) sore.
ADVERTISEMENT
Penyebab awal terjadinya kecelakaan adalah truk kontainer pengangkut kardus hilang kendali dan menabrak 21 kendaraan yang ada di depan.
Dari laporan sementara polisi, akibat insiden tersebut 1 orang tewas dan 24 orang lainnya terluka.
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Kainduk PJR Tol Cipularang
“25 orang korban, 1 orang tewas,” kata Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Cipularang Kompol Joko saat dihubungi kumparan, Senin (11/11).
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengungkapkan, kecelakaan sering kali terjadi akibat kendaraan besar hilang kendali.
“Menurut pendapat saya, sudah saatnya aturan kecepatan di rute tersebut khususnya arah Bandung hingga Cikampek dibatasi. Terutama kendaraan bus dan truk serta kendaraan-kendaraan yang over speed,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Senin (11/11).
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Dok. Istimewa
Lebih lanjut, Sony bilang di lokasi tersebut banyak cross wind dari arah pegunungan yang membuat kendaraan mudah kehilangan keseimbangan. Kondisi itu disebabkan turunan yang panjang hingga cuaca yang tidak menentu.
ADVERTISEMENT
“Bila berharap dari para pengemudi sih susah ya, emosi dan egonya tinggi untuk berlomba-lomba sampai pertigaan Cikampek arah Jakarta. Di sini pentingnya kemampuan mengontrol diri untuk dapat berpikir sehat dalam mengambil keputusan yang benar,” ujarnya.
Kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91-92 arah Jakarta, Senin (11/11/2024). Foto: Kainduk PJR Tol Cipularang
Sony menjelaskan, setiap pengendara harus memiliki kemampuan melihat risiko bahaya dan menentukan kecepatan yang ideal sesuai aturan lalu lintas.
Selain itu, rambu-rambu pengingat saat ini sudah cukup. “Jadi mungkin harus ditambah marka reducing speed dan speed bump,” tuntasnya.