Kawasaki: Tak Ada Inden Ninja 250 4-Silinder Sebelum Resmi Meluncur

15 Mei 2020 8:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan headlamp Ninja ZX-25R. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan headlamp Ninja ZX-25R. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) belum merilis secara resmi Ninja 250 4-silinder atau ZX-25R. Namun sejumlah diler, sudah ada yang curi start, membuka keran inden dengan menyetor tanda jadi sebesar Rp 10 juta.
ADVERTISEMENT
Head Sales and Promotion PT KMI, Michael C. Tanadhi mengkonfirmasi, Kawasaki Ninja ZX-25R belum bisa dipesan. Dirinya tak menampik jika ada beberapa diler yang memang sudah membuka pemesanan.
"Informasi ke saya, antusias (konsumen) Ninja ZX-25R di diler sangat besar. Saya kurang tahu, mungkin ada beberapa diler yang sudah curi start. Tapi dari saya, tetap berpegangan bahwa nomor inden akan urut dari setelah kita launching," kata Michael saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Tampilan samping Ninja ZX-25R. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri/kumparan
Michael pun tak bisa memastikan kapan waktu tepat motor seperempat liter itu bakal ditetaskan. Namun, kemungkinan besar, dirinya mengatakan akan mirip-mirip dengan prediksi pemerintah soal waktu pemulihan kegiatan pasca pandemi virus corona.
"Intinya setelah showroom motor boleh buka operasionalnya seharusnya (launching) tidak lama dari itu, itu pasti," timpal Michael.
Tampilan depan Ninja 250 4-Silinder (ZX-25R). Foto: Ghulam Muhammad Nayazri/kumparan
Melihat kegigihan KMI yang tetap ingin meluncurkan ZX-25R secara langsung tak lepas dari ingin menangkap euforia konsumen. Apalagi, Ninja 250 4-silinder boleh dibilang jadi benchmark baru motor seperempat liter di Indonesia. Di samping itu, Indonesia jadi negara pertama yang diizinkan menjual ZX-25R.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, opsi meluncurkan Ninja 250 4-silinder lewat aplikasi virtual juga sedang dipikirkan oleh manajemen KMI.
Tampilan belakang Ninja 250 4-Silinder (ZX-25R). Foto: dok. kumparan
"Iya ini jadi pertimbangan juga, selain dampak ekonomi (menurun) karena pandemi. Kita khawatirkan konsumen yang sudah menyatakan minat uangnya terpakai. Kita memikirkan aturan dari pemerintah dan juga dampak ekonomi, pada akhirnya bisa terjadi penundaan atau batal beli," paparnya.
Menghindari calon konsumennya kabur, sejumlah strategi dan upaya sudah disiapkan. Hanya saja Michael tak menjelaskan lebih lanjut soal hal ini. Kita tunggu saja kabar peluncurannya.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
ADVERTISEMENT