Kenali Gejala Shockbreaker Motor Mati

9 Januari 2019 17:27 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suspensi belakang BMW G 310 R (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Suspensi belakang BMW G 310 R (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Shockbreaker atau peredam kejut pada motor punya peran penting untuk meredam getaran ketika melintas di berbagai macam permukaan jalan. Saat bekerja, shockbreaker akan menyerap energi benturan dari ban, sehingga motor masih terjaga stabilitasnya.
ADVERTISEMENT
Kalau kondisinya baik, shockbreaker tidak akan terasa mental-mentul atau tidak punya rebound yang berulang-ulang.
Namun beda cerita bila shockbreaker rasanya sudah mulai endut-endutan, alias rebound-nya beda dari sebelumnya, bisa-bisa gejala tersebut menunjukkan kerusakan pada sistem peredam kejut tersebut.
Shock Belakang Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Shock Belakang Motor Kawasaki W175 (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Penggawa bengkel spesialis motor matik R59 Matic Shop, Juki menjelaskan, kalau shockbreaker sudah mulai mantul-mantul bisa jadi gejala shockbreaker akan mati.
“Biasanya gejala shockbreaker mulai mati itu motor mantul banget kalau kena polisi tidur atau jalan rusak,” kata Juki kepada kumparanOTO, Rabu (9/1).
Menurutnya, gejala tersebut karena bagian penyerap getaran atau shock absorber sudah tidak berfungsi maksimal, dan yang menyebabkan mantul itu adalah bagian per-nya.
Ganti Shock Belakang PCX (Foto: dok. LD Garage)
zoom-in-whitePerbesar
Ganti Shock Belakang PCX (Foto: dok. LD Garage)
Juki juga mengatakan, gejala tersebut umumnya terasa pada motor yang usia pemakaiannya sudah lama. Terlebih selama digunakan, sering mengangkut beban yang berlebihan dan kerap kali secara sengaja atau tidak, melibas lubang jalan dalam kecepatan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Bisa karena uzur atau sering kena beban berlebih,” tambahnya.
Cara terbaik untuk mencegah kerusakan shockbreaker hingga akhirnya mati dan tidak rebound lagi, sesuai penuturan Juki adalah hindari keseringan melibas lubang jalan, juga hindari bawa barang berlebih. Dan terpenting, jaga kebersihan shockbreaker agar kotoran tidak merusak komponen O-ring.
Kalau sudah begitu, Juki mengatakan untuk segera ganti dengan satu set shockbreaker yang baru. Jangan mengganti part-part tertentu yang rusak saja. Musababnya, apabila dipasangkan dengan part yang baru, bukan tidak mungkin tidak ada kecocokan dan malah menambah masalah baru.