Kenapa Spesifikasi Mesin dan Transmisi Kia Sonet Indonesia Beda dengan India?

12 November 2020 18:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Kia Sonet. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Kia Sonet. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kia Sonet resmi jalani debutnya di Indonesia pada Rabu (11/11). Ini jadi peluncuran kedua Kia Sonet setelah sebelumnya diperkenalkan secara global di India pada Agustus 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Menariknya, meski jadi produk kedua yang diluncurkan setelah India, rupanya ada banyak perbedaan dari Kia Sonet yang diluncurkan di India dengan yang baru saja meluncur di Indonesia.
Salah satu perbedaan yang cukup menarik, yakni menyoal jantung pacunya. Khusus pasar Indonesia, Kia Sonet ini dibekali mesin bensin 4 silinder berkapasitas 1.5 liter. Sementara bila melihat spesifikasi mesin dari Kia Sonet yang meluncur di India beberapa waktu lalu, tak ada pilihan mesin bensin 1.5 liter.
Pilihannya hanya ada bensin 4 silinder 1.2 liter, bensin 1.0 liter turbocharger, dan diesel CRDi 1.5 liter. Berikut masing-masing spesifikasinya.
KIA Sonet. Foto: dok. KIA
Tak hanya mesin saja, pilihan sistem transmisi yang ditawarkan juga berbeda. Di India, ada 5 pilihan sistem transmisi, manual 5 dan 6-percepatan, otomatik 6-percepatan, otomatik 7-percepatan dengan kopling ganda, dan iMT 6-percepatan.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk Kia Sonet yang dipasarkan di Indonesia, tersedia dalam 2 pilihan sistem transmisi, intelligent Variable Transmission (iVT) 8-percepatan dan manual 6-percepatan.
Berbedanya spesifikasi mesin dan sistem transmisi antara Kia Sonet Indonesia dan India tersebut, dikatakan Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha, Ario Soerjo, tidak terlepas selera konsumen di Indonesia.
Tampilan depan Kia Sonet. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Tak hanya soal rasa berkendara dan kemampuannya saja, tetapi juga menyoal perawatannya. Ya, umumnya mobil yang mengusung mesin naturally aspirated dengan sistem transmisi otomatik konvensional atau CVT punya biaya perawatan yang lebih murah bila dibandingkan dengan mobil bermesin turbo dan sistem transmisi dual-clutch.
Apalagi, bila melihat pilihan SUV lainnya yang punya harga di bawah Rp 300 juta, mayoritas memang dibekali mesin bensin 1.5 liter naturally aspirated dengan transmisi otomatik konvensional atau CVT.
ADVERTISEMENT
Mesin dan sistem transmisi ini juga jadi yang pertama dihadirkan oleh Kia untuk pasar Indonesia. Sebab, bila melihat jajaran produk Kia yang ada saat ini, tak ada yang menggunakan mesin 1.5 liter naturally aspirated.
Mesin Kia Sonet. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Lantas apa istimewanya mesin 1.5 liter dan sistem transmisi iVT milik Kia Sonet ini?
Mesin berjenis Smartstream Gamma II DOHC Dual CVVT dengan Dual Injector ini memiliki kubikasi 1.497 cc. Di atas kertas, mesin itu menjanjikan tenaga 113,4 daya kuda pada putaran mesin 6.300 rpm dan torsi puncak 144 Nm pada putaran mesin 4.500 rpm.
Selain punya efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan tenaga lebih besar, mesin ini juga diklaim memiliki kemampuan tahan panas yang sangat baik. Hal itu tentu sangat bermanfaat untuk mencegah efek knocking pada mesin.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada sistem transmisi intelligent Variable Transmission-nya, punya spesifikasi 8-percepatan virtual gear. Sistem transmisi ini juga diklaim punya keunggulan dalam menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang rendah saat putaran mesin tinggi.
Tampilan depan Kia Sonet. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Kemampuan itu sendiri tidak terlepas dari penggunaan rasio chain pulley yang lebih lebar. Tak hanya itu, adanya sistem intelligent dengan virtual gear 8 percepatan, membuat rasa perpindahan gigi pada transmisi berbasis CVT ini jadi layaknya transmisi otomatik konvensional.
"Basisnya dia ini tetap CVT, tapi ketika pedal gas diinjak lebih dari 40 persen saat tuas di D, itu nanti akan terasa perpindahan gigi layaknya transmisi konvensional. Begitu juga ketika tuas dipindahkan ke mode manual, jadi akan terasa tuh 8 rasio perpindahan giginya," terang Ario.
Interior Kia Sonet. Foto: dok. Kia Indonesia
Dengan sistem transmisi tersebut, kata Ario, mobil ini pun tidak hanya dapat diandalkan untuk bermanuver di dalam kota yang punya lalu lintas padat saja, namun juga untuk berpergian keluar kota yang punya berbagai karakter jalan beraneka ragam.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)