Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi tak sedikit juga yang mengatakan bahwa kantuk juga timbul akibat asupan nasi. Benarkah hal demikian?
Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah Raissa Edwina Djuanda M. Gizi, Sp.GK.mengatakan, hal tersebut fakta apabila mengonsumsinya dalam jumlah berlebih.
"Nasi memiliki nilai indeks glikemik yang tinggi yang menggambarkan kecepatan peningkatan kadar gula dalam tubuh," jelas dokter Raissa saat dihubungi kumparan akhir pekan lalu.
Sedangkan indeks glikemik sendiri merupakan tingkatan pangan, yang mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat yang terdapat dalam makanan diubah menjadi gula oleh tubuh. Skalanya 1 sampai 100, yang mana semakin besar angkanya menandakan makanan semakin sulit diolah.
Nasi putih, memiliki nilai indeks glikemik sekitar 73 dari 100. Untuk itu tanpa disadari, tubuh membutuhkan tenaga yang besar untuk memecah komponen karbohidrat yang bakal diserap tubuh. Nah proses tersebut memicu peningkatan gula darah atau glukosa.
ADVERTISEMENT
" Jika terjadi peningkatan kadar glukosa yang berlebihan dalam tubuh, maka tubuh akan mengeluarkan insulin yang dapat meningkatkan kadar serotonin dan melatonin penyebab rasa kantuk," lanjutnya.
Adapun seretonin ini efeknya akan menimbulkan rasa nyaman dan tenang, sementara melatonin secara garis besar adalah hormon yang bertugas supaya tubuh bisa istirahat, dalam hal ini memicu terjadinya kantuk.
Dokter Raissa menambahkan, sebenarnya tak cuma nasi, kandungan makanan lain yang memiliki indeks glikemik tinggi lain berpicu membuat ngantuk saat mengemudi .
"Contohnya mie, roti, sereal, dan produk susu jika dimakan terlalu banyak dalam porsi berlebihan bisa menyebabkan ngantuk," tambah dokter yang menamatkan pendidikannya di Universitas Indonesia ini.
Guna menghindari ngantuk ketika berkendara , dokter Raissa menyarankan untuk tidak mengkonsumsi bahan makanan tersebut dalam jumlah besar. Manakala memungkinkan, ganti bahan makanan yang kandungan indeks glikemiknya rendah.
ADVERTISEMENT
"Jagalah porsi makan, lebih baik porsi kecil tetapi sering. Ganti nasi putih dengan karbohidrat lain seperti nasi merah, kentang, ataupun roti gandum," tuntasnya.