Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Langkah Besar Kymco Masuk ke Pasar Skuter Listrik
15 Juni 2018 14:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebagai pemimpin pasar tidak heran kalau mereka harus terus berinovasi. Salah satu inovasi besar yang sedang mereka siapkan adalah menghadirkan kendaraan listrik. Bukan hanya sekadar sepeda motor listrik, mereka juga akan menyiapkan jaringan stasiun penukaran baterai beserta dengan standar universal baru untuk baterai sepeda motor.
Langkah ini sendiri adalah langkah nyata Kymco untuk menyaingi Gogoro --pabrikan skuter listrik lain yang juga berbasis di Taiwan -- yang bisa dibilang sukses besar dengan skuter listrik dan sistem penukaran baterainya.
Kymco percaya sistem skuter listrik dengan sistem penukaran baterai ini dapat membantu mereka untuk mengejar ketinggalan soal kendaraan listrik. Hal ini seperti yang disampaikan oleh bos besar Kymco, Allen Ko.
"Dalam tiga tahun ke depan, Kymco berencana untuk meluncurkan 10 model sepeda motor listrik, mendirikan jaringan pengisian daya di 20 negara, dan menjual lebih dari 500 ribu unti kendaraan listrik di seluruh dunia," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Luncurkan dua skutik listrik
Sebagai langkah awal, Kymco baru saja memperkenalkan dua skuter listrik terbaru yang diberi nama New Many 110 EV dan Nice 100 EV. Kedua sepeda motor yang masuk dalam rangkaian Ionex--program skutik listrik yang baru saja mereka kenalkan di Tokyo Motor Show, Maret 2018 lalu-- ini rencananya akan dipasarkan terbatas di Taiwan mulai Agustus nanti seperti yang dikabarkan electrek.
"Dengan Ionex, bersama-sama kami memulai suatu gerakan terbuka untuk merayakan salah satu misi sosial paling penting bagi perushaan," sebut Allen Ko menunjukkan keseriusannya terhadap proyek ini.
Keduanya punya model dengan DNA Vespa yang cukup kental. Keduanya juga dilengkapi dua baterai yang bisa dengan mudah dilepas dan satu baterai kecil yang ditanam pada sepeda motor sebagai cadangan dan pelengkap. Dalam satu kali pengisian daya kedua skuter listrik ini mampu menempuh jarak sekitar 60 km.
ADVERTISEMENT
Menariknya lagi ketimbang menanamkan baterai di bagasi motor, Kymco menyematkan baterai untuk skuternya di bagian dek bawah skuter sehingga bagasi skuter bisa dimanfaatkan dengan maksimal.
Perbedaan Nice 100 EC dan New Many 110 EV ada pada performa yang mampu dihasilkan. Sebagai model entry-level, Nice 100 EV punya top speed 45 km/jam. Sedangkan New Many 110 EV sedikit lebih unggul karena mampu berkaselarasi hingga 59 km/jam. Melihat performa mesin dan jarak tempuh kendaraan bisa dengan mudah disimpulkan kalau kedua skuter listrik ini memang diperuntukan untuk penggunaan dalam kota saja alias city commuters.
Meski begitu Kymco sendiri masih menutup mulut rapat-rapat soal spesifikasi baterai yang mereka gunakan. Namun jika menelaah lebih jauh nampaknya baterai yang digunakan tidak akan lebih besar dari 1,5 kWh karena jika lebih besar dari itu maka bobot kendaraan akan menjadi sangat berlebih, dan sulit untuk digunakan.
Kymco sendiri diperkirakan mematok harga 1.430 dolar Amerika untuk Nice 100 EV dan 1.600 doar Amerika untuk New Many 110EV (berturut-turut sekitar Rp 19,95 juta dan Rp 22,3 juta). Harga tersebut juga merupakan harga setelah mendapat subsidi dari pemerintah lokal.
ADVERTISEMENT
Harga ini juga belum termasuk baterai yang nantinya tidak akan dijual tapi akan disewakan di setiap stasiun pengisian daya dengan sistem abodemen yang diperkirakan sekitar 10 dolar Amerika/ bulan (Sekitar Rp 139 ribu).
Pembangunan infrastruktur stasiun pengisian daya
Kalau mau diakui kedua skutik ini bisa dibilang biasa saja --bahkan kalah jika dibandingkan dengan skuter listrik Gogoro. Namun yang menarik adalah rencana Kymco untuk membangun infrastruktur stasiun pengisian daya dengan sistem penggunaan baterai yang diharapkan akan menjadi standar universal.
Rencana ini sekilas terlihat seperti meniru apa yang dilakukan Gogoro (selengkapnya tentang sistem infrasturktur Gogoro bisa dibaca di sini ). Namun ada sedikit pembeda dengan apa yang dilakukan Kymco. Statsiun pengisian daya yang mereka sediakan juga akan memungkinkan pengguna untuk melakukan pengisian daya secara konvensional yang juga bisa digunakan oleh skuter listrik dari pabrikan lain.
Berangkat dari situ Kymco membuka kemungkinan untuk memberi izin bagi produsen skuter listrik lain untuk mendesain baterai dengan basis yang dimiliki oleh pabrikan asal Taiwan ini. Hal ini membuat kemungkinan hadirnya standar baterai listrik yang universal.
ADVERTISEMENT
Jika hal ini nantinya standar untuk baterai listrik ini benar-benar bisa tercapai, Kymco bisa menjadi salah satu pabrikan revolusioner dalam menghadirkan teknologi kendaraan listrik. Bayangkan nantinya pengisian daya untuk sepeda motor tidak perlu spesifik untuk setiap pabrikan, tapi bisa di mana saja layaknya mengisi daya baterai telepon genggam dengan kabel USB yang sama untuk semua model.
Gogoro sendiri bisa dibilang sukses besar dengan pasar skuter listrik di Taiwan, meski tahun 2017 kemarin mereka hanya menjual sekitar 34 ribu unik kendaraan --jauh di bawah Kymco yang total bisa mencapai 500 ribu unit, termasuk motor berbahan bakar bensin-- pertumbuhan mereka bisa dibilang sangat cepat. Pangsa pasar Gogoro naik hingga 15% dari Maret sampai April 2018. Berdasar data dari Gogoro, sudah lebih dari 60 ribu pengendara motor mereka melakukan penukaran sekitar 10 juta kali baterai listrik dalam 3 tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Sehingga mengambil pendekatan yang serupa dengan peningkatan berupa pengisian daya universal tentu bisa membawa Kymco tidak hanya mengejar ketertinggalan mungkin juga menjadi pemimpin baru di pasar skuter listrik.