Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona atau COVID-19 terus merebak di Indonesia. Sebagai langkah preventif memutus rantai penyebaran, Pemprov DKI memperpanjang masa tanggap darurat corona hingga 19 April. Masyarakat pun diimbau untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) .
ADVERTISEMENT
Kondisi ini membuat kendaraan semakin jarang digunakan. Nah, meski tak digunakan sudah menjadi kebiasaan pemilik sepeda motor untuk melakukan ritual memanaskan motor . Namun, apakah cara memanaskan motor kesayangan Anda sudah benar?
Senior Technical Advisor Yamaha, Slamet, mengatakan durasi waktu yang tepat untuk memanaskan mesin motor adalah maksimal 2 menit.
"Sekitar 1 atau maksimal 2 menit saja, jangan terlalu lama karena habisin bensin dan malah bikin polusi," paparnya.
Tak perlu digeber
Saat memanaskan mesin, Slamet menyarankan stasioner mesin dalam keadaan langsam. Artinya tak perlu melakukan buka atau tutup tuas gas (menggeber).
Ia menambahkan, menggeber motor dalam kondisi diam justru berpotensi merusak sejumlah komponen. Slamet menjelaskan saat putaran mesin tinggi tanpa beban membuat benturan komponen lebih kuat dan memperpendek usianya.
ADVERTISEMENT
"Jadi akan lebih cepat aus antara piston dan dinding-dinding silinder-nya, kemudian antara bibir dan dudukan klep bisa juga memperpendek usia pakai. Mungkin yang terakhir juga bisa berpengaruh pada pompa oli," jelasnya.
3 hari sekali
Slamet menganjurkan memanaskan mesin sepeda motor cukup dilakukan 3 hari sekali saja. Sebab durasi tersebut sudah tepat untuk sirkulasi dan penyebaran pelumas dalam mesin motor.
"Didiamkan terlalu lama pastinya oli mesin akan mengendap dan turun semua, dikhawatirkan kalau tidak memanaskan mesin ada beberapa bagian yang bisa karat. Aki juga bisa ngedrop dan turun 0,2 sampai 0,5 volt," paparnya.