Masih Sering Salah, Ini Cara Benar Mengerem Motor Kopling di Tikungan

21 Juni 2021 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda CMX 500 Rebel Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda CMX 500 Rebel Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mengendarai motor kopling butuh keahlian khusus, pasalnya pengendara harus menyesuaikan antara bukaan kopling, gas dan rem. Jika salah mengoperasikan ketiga Hal tersebut, bukan tak mungkin bisa menyebabkan kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Nah di artikel kali ini kita akan membahas kebiasaan salah pengguna motor kopling ketika mengerem di tikungan. Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejati (WMS), umumnya para pengendara masih menekan kopling ketika ingin berbelok atau masuk tikungan.
"Ketika menikung hindari menekan tuas kopling, karena laju motor akan menjadi lebih cepat. Ini berpotensi kehilangan momentum untuk menghentikan laju motor," kata Agus kepada kumparan, belum lama ini.
Test ride BMW S1000XR. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Cara paling benar, lanjut Agus, adalah dengan mengandalkan hentakan dari mesin motor. Teknik ini disebut sebagai engine break atau deselerasi.
"Caranya bisa dengan menurunkan gigi, misalnya dari gigi ke-3 turun ke-2. Jadi gunakan rem depan dan belakang bersamaan, dan lepas gas, setelah itu (ketika di tikungan) baru pindah ke gigi rendah dan kemudian gas lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Agus juga mengingatkan, ketika ingin berbelok pengendara diwajibkan waspada dengan sekeliling. Misalnya, jika ingin menikung ke arah kiri, maka harus melihat titik atau spot yang hendak kita tuju.

Cara engine break yang benar

Bentuk footpegs Kawasaki KLX 230. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Hindari penggunaan engine brake secara mendadak karena dapat membahayakan pengendara serta memperpendek umur rantai.
"Jangan sekali-kali melakukan engine break secara mendadak, itu bahaya sekali. Bisa bisa sliding, dan kehilangan keseimbangan," pungkasnya.

Tergantung kondisi

Ilustrasi menanjak dengan motor kopling Foto: dok. womenridersnow
Meski begitu, penggunaan kopling ketika mengerem juga masih dibutuhkan, utamanya ketika melakukan putaran atau menikung di jalan yang padat.
"Jadi memang situasional, ketika berbelok patah (memutar) jika kondisi macet pasti harus menutup kopling agar motor tidak mati," imbuhnya.
Agus juga mengatakan untuk tetap memperhatikan kecepatan ideal, seandainya di gigi 3 dengan kecepatan 50 km per jam, jarak amannya adalah sekitar 10 meter pengendara harus sudah mengerem.
ADVERTISEMENT