Memahami Balap Formula E Lewat 7 Fakta Ini

12 November 2018 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balap mobil formula yang ramah lingkungan (Foto: www.fiaformulae.com)
zoom-in-whitePerbesar
Balap mobil formula yang ramah lingkungan (Foto: www.fiaformulae.com)
ADVERTISEMENT
Kompetisi balap jet darat semakin ramai dengan adanya Formula-E. Satu-satunya kejuaran balap dengan mobil bertenaga baterai ini pun mulai bergengsi setelah tahun 2014 menjalani musim perdananya.
ADVERTISEMENT
Hal ini ditandai dengan banyaknya pabrikan mobil besar yang menyatakan bergabung dalam Formula E. Sebut saja Nissan dan BMW yang akan berlaga pada musim ini (musim ke-5) serta Porsche dan Mercedes-Benz yang akan ikut pada musim depan.
Meski penggemarnya belum seramai Formula 1, Formula E seolah menjadi tren baru dalam dunia balap. Tapi perlu diingat, huruf E bukan merujuk pada kata Electric atau Electrified, melainkan menekankan pada kata Evolution (evolusi). Lalu apa sebenarnya perbedaan Formula-E dengan Formula 1? Simak ulasannya di bawah ini.
Sumber tenaga
Perbedaan mendasar antara Formula 1 dan Formula E adalah dari sumber tenaganya. Deretan jet darat Formula 1 semuanya kini menggendong mesin V6 DOHC berkapasitas 1.600 cc turbocharged yang mampu memuntahkan tenaga maksimal hingga 710 kW yang setara dengan 952 dk pada 18.000 rpm dan torsi 400 sampai 500 Nm.
Lewis Hamilton saat babak kualifikasi Formula 1 GP Rusia. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
zoom-in-whitePerbesar
Lewis Hamilton saat babak kualifikasi Formula 1 GP Rusia. (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
Tenaganya tersebut dikawinkan pada transmisi semi otomatis paddle shift 8-percepatan dan mampu melesat dari posisi diam hingga mencapai kecepatan 100 km/jam dalam hitungan 2,1 detik, serta kecepatan puncak hingga 378 km/jam dengan tingkat kebisingan raungan mesin di angka 134 dB.
ADVERTISEMENT
Sementara Formula E, tenaganya berasal dari baterai lithium-ion berdaya 28kWh yang menyuplai motor listrik berkekuatan 200 kW atau sama dengan 268 dk. Tenaganya itu dikawinkan pada berbagai tipe transmisi sesuai keinginan konstruktor dan pebalap.
Formula E jadi unjuk gigi dan tes teknologi mobil listrik.  (Foto: www.fiaformulae.com)
zoom-in-whitePerbesar
Formula E jadi unjuk gigi dan tes teknologi mobil listrik. (Foto: www.fiaformulae.com)
Dapur pacu Formula E memang tidak sebuas Formula 1. Berdasarkan data teknis, Formula E mampu melesat dari 0 sampai 100 km/jam membutuhkan waktu 3 detik dan kecepatan puncaknya hanya sampai 225 km/jam. Namun karena tidak ada proses pembakaran internal, Formula E jauh lebih senyap dengan tingkat kebisingan 80 dB.
Ban
Mobil-mobil pada Formula E menggunakan velg berukuran 18 inci yang diselimuti ban dengan alur yang bisa digunakan untuk kondisi basah maupun kering. Cukup kontras perbedaannya pada Formula 1 yang menggunakan velg berukuran 13 inci dengan ban yang berbagai macam komponnya tergantung kondisi permukaan lintasan balap.
ADVERTISEMENT
Aturan kompetisi
Aturan yang dikeluarkan FIA pun juga berbeda. Dalam satu musim penuh, Formula 1 bisa dihelat hingga 19 balapan. Sementara Formula E hanya diselenggarakan 10 balapan per musimnya.
Kemudian, sesi balapan Formula E bisa sehari penuh, artinya mulai dari sesi latihan, kualifikasi sampai balapan dihelat selama satu hari saja.
Balap Formula E seri Meksiko tahun 2016 (Foto: Formula E)
zoom-in-whitePerbesar
Balap Formula E seri Meksiko tahun 2016 (Foto: Formula E)
Beda dengan Formula 1 yang membagi sesi balapan menjadi 3 hari. Umumnya sesi latihan dilakukan pada hari Jumat, kemudian Sabtu untuk kualifikasi, dan dilanjut balapannya di hari Minggu. Hal ini karena balapan Formula E dihelat pada jalanan kota sebuah negara, sehingga penyelenggaraannya dibuat sesingkat mungkin agar tak mengganggu aktivitas di kota tersebut.
Suasana balapan Formula E seri Meksiko pada tahun 2016 (Foto: Formula E)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana balapan Formula E seri Meksiko pada tahun 2016 (Foto: Formula E)
Selain itu, kalau mobil Formula 1 boleh melesat secepat mungkin pada setiap keseluruhan sesinya, Formula E harus mengikuti aturan khusus. Pada sesi pengenalan trek, tenaga mobilnya dibatasi hanya 110 kW, begitu masuk sesi latihan dan kualifikasi tenaga mobilnya ditingkatkan menjadi 200 kW, sementara saat balapan tenaganya kembali dibatasi hanya sampai 180 kW.
ADVERTISEMENT
Pit stop
Regulasi pada Formula E menyebut, selama balapan, pebalap hanya boleh memasuki area pit stop satu kali saja, dan itu digunakan untuk mengganti mobil saat baterai sudah habis guna melanjutkan balapan.
Jadi selama balapan berlangsung, konstruktor dan para mekaniknya dilarang mengisi ulang daya baterai, juga mengganti ban atau komponen lain saat kondisinya rusak. Selain itu, jumlah mekaniknya juga terbilang sedikit hanya sekitar 2 orang untuk membantu pebalap pindah mobil.
Ketika seorang pebalap tengah melakukan pergantian mobil.  (Foto: InsideEV)
zoom-in-whitePerbesar
Ketika seorang pebalap tengah melakukan pergantian mobil. (Foto: InsideEV)
Beda dengan Formula 1 yang bisa kapan saja masuk pit stop untuk mengganti komponen mobil termasuk ganti ban, wing, dan isi bahan bakar. Namun tidak diijinkan untuk ganti mobil. Sedangkan kalau membandingkan jumlah mekaniknya, pit stop Formula 1 bisa diisi sampai 20 orang untuk memperbaiki kerusakan mobil.
ADVERTISEMENT
Jumlah lap
Tidak ada angka pasti mengenai jumlah lap pada Formula 1 dan Formula E. Hanya saja melansir SGCarmart, satu balapan Formula 1 memiliki jarak rata-rata 300 km, sementara Formula E lebih pendek jaraknya sekitar 90 sampai 150 km.
Sistem poin
Seperti Formula 1, sistem poin Formula E juga mengadopsi perolehan poin yang sama. Namun karena Formula E lebih 'berevolusi', ada tambahan 3 poin bagi pebalap yang mampu mengamankan pole position dan poin tambahan lagi bagi pebalap tercepat yang masuk dalam 10 besar saat sesi kualifikasi.
Masih ada lagi ternyata. Tiga pebalap tereksis berdasarkan perolehan voting tertinggi dari FanBoost akan mendapatkan tambahan 'tenaga' yang setara lebih cepat 3,3 detik dibanding pebalap lain untuk meraih kemenangan. Beda dengan balapan Formula 1 yang semua pebalapnya mendapatkan tambahan tenaga berdasarkan teriakan penonton.
ADVERTISEMENT
Fans
Team-sport melaporkan kalau kedua balapan ini punya perbedaan penggemar yang sangat jauh. Kalau Formula 1 bisa menjangkau seluruh generasi, beda dengan Formula E yang lebih cocok untuk generasi muda.
Tribun penonton yang relatif sepi (Foto: Formula E)
zoom-in-whitePerbesar
Tribun penonton yang relatif sepi (Foto: Formula E)
Selain itu karena Formula 1 tumbuh tidak terlepas dari perkembangan riset dan teknologi khususnya dunia otomotif, banyak pecintanya yang merupakan petrolhead sejati, yang tahu betul soal jantung mekanis mobil.
Sementara bicara Formula E yang hadir karena kemajuan zaman, bisa dibilang fansnya merupakan para generasi yang baru memahami dunia motorsport digital.