Membelah Kota Semarang dengan Sedan BMW 6 GT

21 November 2018 20:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
BMW Indonesia punya model yang terbilang eksklusif lewat Seri 6 Gran Turismo (GT) yang meluncur akhir Juli lalu. Seperti kebanyakan seri genap lainnya dari silsilah keluarga BMW, sedan berwujud coupe ini menawarkan kenyamanan dan akomodasi yang terbaik.
ADVERTISEMENT
Pada perayaan Bimmerfest 2018 yang diadakan di Semarang pada akhir pekan lalu, kumparanOTO berkesempatan menjajal BMW Seri 6 GT untuk membuktikan keunggulannya tersebut, ya meskipun hanya terbatas mengelilingi wilayah Semarang atas sampai kawasan kota tuanya di sisi utara. Seperti apa ulasannya? Simak berikut ini.
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Kenyamanan kelas premium
Pertama kali memasuki kabin BMW Seri 6 GT, nuansa kelegaan begitu terasa. Hal ini karena interiornya yang dibalut warna beige ditambah panoramic sunroof yang membuat interiornya lebih lega dan luas.
Benar saja, kenyamanan saat menduduki kursi bagian pengemudi, penumpang depan maupun kursi penumpang belakang begitu terasa. Pengaturan jok yang serba elektrik menambah penyesuaian tempat duduk makin mudah. Apalagi kelegaan ruang kaki pada baris belakang yang benar-benar dapat meluruskan kaki.
Layout dashboard BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Layout dashboard BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Belum lagi pengaturan hembusan angin dan AC yang berada pada konsol tengah sehingga penumpang belakangnya bisa menyesuaikan pengaturannya sendiri. Tak hanya itu, terdapat pula kisi-kisi AC pada pilar b bagian tengahnya yang juga dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Selebihnya masih dalam urusan kenyamanan, ada gesture control yang bisa diandalkan untuk memilih atau menaik-turunkan volume saat audio dimainkan. Jadi, jari tangan hanya perlu berputar saja di depan head unit untuk menyetel volume audionya, ke kanan untuk memperbesar dan ke kiri untuk mengecilkan suara, jadinya tidak perlu repot-repot lagi untuk memutar kenop volume pada head unit-nya.
Performa mesin yang tangguh
Layout mesin BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Layout mesin BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Karena dibangun dari Seri 5, BMW Seri 6 GT ini sama-sama mengandalkan mesin 2.000 cc BMW TwinPower Turbo 4 silinder yang bisa memuntahkan tenaga sampai 258 dk dan torsi 400 Nm yang dikawinkan pada transmisi otomatis Streptonic 8 percepatan.
Keseruan berkendara makin terasa dengan adanya 3 modus berkendara meliputi Eco Pro, Comfort dan Sport ditambah satu mode lagi yang dapat dikustomisasi sesuai keinginan sendiri.
ADVERTISEMENT
Memang untuk urusan tenaga secara keseluruhan pada semua modus berkendara, saat mencoba menginjak pedal gasnya secara spontan tidak ada gejala menghentak yang rasanya terlalu kasar. Artinya, tenaga naik secara lembut sampai tenaga betul-betul disalurkan pada setiap putaran mesin.
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Namun tetap saja akan terasa perbedaannya pada modus berkendara Sport, putaran mesin akan langsung naik berada di atas 1.700 rpm sehingga membuat tenaga lebih terasa responsif.
Saat mencobanya meliuk-liuk dan menanjak pada wilayah Semarang atas, transmisi secara adaptif menyesuaikan kecepatan dan putaran mesin tetap berada di bawah, jadinya konsumsi bahan bakar tetap terjaga meskipun berusaha melaju pada medan jalan yang menanjak.
Selain itu, pengendaraan juga lebih tangguh karena adaptive steering yang mampu menyesuaikan kecepatan. Jadi apabila hanya berkendara dalam kota dan kecepatan di bawah 60 km per jam, feeling setir akan terasa ringan, yang artinya tidak begitu membuat cepat lelah bagi siapapun yang mengemudinya.
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test drive BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Apalagi ditambah raungan mesin yang hanya sayup-sayup terdengar, yang artinya peredaman kabinnya sangat baik. Putaran mesin sampai menyentuh angka 3.000 rpm ke atas pun masih terasa kekedapannya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya kami tidak merasakan performanya saat Active Rear Spoiler-nya bekerja, karena memang kecepatan rata-rata di kota Semarang hanya berkisar 50 sampai 65 km per jam. Untuk merasakan kestabilan dengan Active Rear Spoiler, BMW 6 GT harus melaju di atas kecepatan 120 km per jam.
Active Rear Spoiler BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Active Rear Spoiler BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Hiburan yang menyenangkan
BMW tahu betul cara mendongkrak kenyamanan baik pengemudi maupun penumpangnya lewat sistem hiburan yang mumpuni. Meski pun terlihat sederhana, penyematan lampu-lampu ambient LED pada door trim maupun ruangan kaki menambah hiburan tersendiri yang tidak didapatkan pada mobil lain.
Selain itu, setiap orang yang berada di dalamnya akan terhibur berkat perangkat audio besutan Harman Kardon yang kualitas suaranya tidak perlu ditandingin lagi. Kombinasi suara bass, treble, maupun vokalnya yang jernih sangat pas karena penyematan tweeter pada pilar A dan speaker yang berada di bawah jok.
Audio Harman Kardon BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Audio Harman Kardon BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
Pada bagian headrest sisi pengemudi dan penumpang depan, terdapat layar besar yang terhubung dengan head unit, sehingga visibilitas ke depan penumpang baris belakangnya akan dihibur dengan layar tersebut.
Interior BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Interior BMW 6 GT (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT