Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
PerbesarADVERTISEMENT
Bayangkan bila Anda menemukan sebuah mobil klasik yang cukup langka. Apalagi ternyata mobil ditemukan di bawah tumpukan sampah.
ADVERTISEMENT
Pastinya langsung menimbulkan tanya, kenapa bisa mobil disimpan di dalam timbunan sampah, sengaja atau tidak?
Seperti yang terjadi di Ohio, Amerika Serikat. Mengutip The Drive, sebuah Chevrolet Corvette Fuelie lansiran 1965 berhasil ditemukan petugas derek ketika membersihkan suatu gudang.
Nah gudang tersebut berisi banyak timbunan sampah beserta barang bekas yang tidak terpakai. Namun siapa sangka, ketika dikeluarkan mereka menemukan sebuah mobil klasik yang langka.
Kondisinya boleh dikatakan masih cukup sehat. Rem maupun karet ban pun dikatakan masih cukup baik.
Hanya saja membutuhkan ragam restorasi karena oksidasi pada bagian eksterior maupun interior.
Usut punya usut, mobil yang juga dikenal Corvette C2 tersebut diproduksi pada 1965. Ya bila dihitung kasar, mobil sudah terparkir di sana sejak 60 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Dari eksteriornya terdapat emblem bertuliskan Fuel Injection pada fender depan. Emblem itu juga mengindikasikan mobil menggendong mesin L84 5.400 cc berkonfigurasi V8 bertenaga 375 dk dan torsi 522 Nm.
Mesin L84 dikatakan sebagai produk gagal karena meskipun punya output buas, tenaganya masih kurang berperforma daripada model rivalnya. Pun dengan banderolnya yang lebih mahal ketimbang mobil V8 lain.
Untuk itulah Chevy tak lagi memproduksi mobil dengan sistem fuel injection hingga 1982. Corvette C2 ini pun hanya dibuat sebanyak 771 unit, sehingga membuatnya jadi mobil klasik yang langka.
Perusahaan derek yang mengambil mobil belum menaksir harganya bila ada orang yang berminat meminangnya.
Namun berdasarkan sumber, tiga tahun lalu Chevrolet Corvette C2 serupa laku di pasaran dengan banderol 101 dolar Amerika, atau setara dengan Rp 1,4 miliar.
ADVERTISEMENT