Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Generasi ketujuh dari BMW Seri 3 akhirnya secara resmi diperkenalkan di Indonesia. Rencananya, Seri 3 berkode bodi G20 tersebut baru akan mulai dipasarkan pada ajang GIIAS 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Hadir dengan varian tertingginya yaitu 330i M Sport, mobil ini tentu saja telah dilengkapi oleh beragam fitur-fitur canggih terkini yang dimiliki oleh BMW. Di antara beragam fitur yang ada, fitur reversing assistant mungkin bisa dibilang menjadi fitur yang paling menarik dari mobil ini.
Reversing Assistant sendiri merupakan sebuah fitur yang akan membantu pengemudi dikala pengemudi menemui objek yang menghalangi dan mengharuskan pengemudi untuk memundurkan mobilnya. Singkatnya, fitur ini akan membantu Anda ketika sedang berjalan di 'gang-gang' sempit dan menemui jalan buntu.
“Fitur ini (Reversing Assistant) untuk menjawab kebutuhan akan sebuah teknologi kendaraan otonom. Walaupun belum 100 persen otonom, tapi ini awal langkah BMW memperkenalkan fitur otonom,” ujar Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’tania.
Fitur Reversing Assistant baru dapat aktif ketika mobil tersebut melaju tidak melebihi 30 km/jam. Jika di atas itu, sistem akan membaca bahwa mobil sedang berada di jalan raya yang luas dan mudah untuk melakukan mundur.
ADVERTISEMENT
Untuk proses mundurnya sendiri, sistem ini hanya dapat mundur sejauh 50 meter ke belakang, sistem akan menyimpan rekaman mobil saat maju sebelumnya dan akan mengaplikasikannya pada saat proses mundur.
Pada peluncurannya Seri 3 tersebut, kumparan pun berkesempatan untuk menjajal fitur ini secara langsung di area test drive. Didampingi oleh BMW driver trainer, Gerry Nasution, pengaktifan fitur ini ternyata sangatlah mudah dan ringkas.
Langkah yang pertama harus dilakukan adalah pindahkan posisi transmisi ke R, tekan pilihan Reversing Assistant yang ada di layar dan selanjutnya Anda diharuskan untuk menjaga kecepatan dari mobil tersebut pada saat mundur.
Gerry Nasution menjelaskan, peran pengemudi dalam menjaga kecepatan dari mobil tersebut saat mundur sangatlah penting. Kecepatan yang sesuai akan membuat mobil saat mundur menjadi lebih presisi.
ADVERTISEMENT
“Jadi memang kecepatan saat mundurnya itu harus kita perhatikan, kita atur. Meski bisa maksimal sampai 7 km/jam, tapi saran saya sebaiknya jaga jangan sampai melebihi 5 km/jam,” ujar Gerry saat mendampingi pengetesan fitur tersebut.
Gerry mengungkapkan, jika kecepatan mobil melebihi 5 km/jam saat mundur, maka mobil akan berpotensi tidak presisi kembali ke posisi awal. Selain itu, Gerry juga menyarankan agar pengemudi jangan terlena saat menggunakan fitur tersebut dan tetap memperhatikan kondisi sekitar.
“Nah, ketika pada saat mundur lalu ada muncul suatu objek tiba-tiba, dia memang akan mengerem secara otomatis. Tapi meski begitu saran saya pengemudi tetap harus awas,” pungkas Gerry.