Mengapa Air Radiator Tak Boleh Kurang atau Kebanyakan?

28 Mei 2020 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tabung Reservoir Radiator Foto: Muhammad Ikbal
zoom-in-whitePerbesar
Tabung Reservoir Radiator Foto: Muhammad Ikbal
ADVERTISEMENT
Radiator jadi salah satu komponen vital yang mendukung kinerja mesin kendaraan. Tanpa pendingin ini, mesin akan alami panas berlebih atau overheat. Nah, selain radiator Anda juga perlu memperhatikan kondisi tabung reservoir-nya.
ADVERTISEMENT
Secara fungsi, komponen reservoir radiator adalah untuk menampung air radiator saat terjadi tekanan tinggi.
"Kita harus pahami dulu kerja radiator, dia pasti bersirkulasi. Saat panas dia butuh tekanan, tekanan air itu akan terbuang ke reservoir," jelas Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi kepada kumparan, Rabu (27/5).
Ilustrasi Tabung reservoir radiator Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Oleh karena itu, Didi mengatakan volume cairan di tabung reservoir tak boleh melebihi batas maksimum. Untuk mengetahui volume takaran cairan yang pas, Anda cukup lihat informasi volume di tabung reservoir.
"Makanya sangat disarankan tidak boleh mengisi cairan melebihi batas atau sampai penuh di tabung reservoir, kalau penuh nanti akan meluber karena adanya tekanan dari radiator," tambah dia.
Cairan radiator yang tumpah dari reservoir bisa saja berdampak negatif terhadap kelistrikan atau kabel-kabel pada ruang mesin. Selain itu, bisa juga menimbulkan bercak atau kerak yang sulit dihilangkan.
ADVERTISEMENT
"Sebaliknya, jika volume cairan pada reservoir kurang atau tidak sesuai anjuran itu berbahaya. Ketika radiator butuh suplai (air) untuk pendingin lebih dia akan menghisap dari reservoir. Ini sudah jadi standar pabrik dan dihitung tepat oleh desainernya," ungkapnya.
Tabung reservoir bisa pantau adanya kebocoran radiator
Ilustrasi kipas radiator pada mesin mobil Foto: muhammad ikbal/kumparan
Selain fungsinya sebagai penampungan cairan radiator, menurut Didi, pemilik bisa menganalisa lebih awal adanya kebocoran radiator lewat reservoir.
"Jika kondisi radiator normal, volume cairan di reservoir tidak ada turun, segitu-gitu saja. Pemilik bisa pantau dari situ, jika masih di level tertinggi artinya sistem pendinginan bagus atau normal," jelasnya.
Nah, untuk penggantian cairan di reservoir saran Didi dibarengi saat penggantian cairan di radiator utama. Namun pastikan, menggunakan cairan khusus radiator.
ADVERTISEMENT
"Seperti di Toyota jika menggunakan cairan khusus radiator penggantian bisa dilakukan saat 80 ribu km sekali. Jangan menggunakan air ledeng, kita tidak tahu seberapa besar kandungan mineralnya, yang ditakutkan munculnya korosi pada radiator, itu akan ganggu sistem pendinginan mesin," paparnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.