Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Air radiator menjadi salah satu bagian pada mesin mobil yang harus selalu dipastikan kondisinya. Amannya, kondisi air radiator tentu tidak boleh berkurang atau bahkan kosong. Pasalnya, bila air radiator dalam keadaan kurang atau kosong, bukan tidak mungkin akan membuat suhu mobil menjadi meningkat atau overheat.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, bila air radiator dalam kondisi kurang dari batas maksimum atau hampir mendekati minimum, maka harus segera ditambahkan. Dalam menambah air radiator tentu tidak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang harus sangat diperhatikan agar tidak membahayakan dan merusak mesin mobil itu sendiri.
Bagi Anda yang belum memahami langkah-langkah dalam mengisi air radiator, berikut kumparan sajikan informasi singkatnya.
1. Pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin
Idealnya memeriksa radiator memang di pagi hari, saat mesin mobil belum dipanaskan. Sebab, saat mesin mobil belum dipanaskan tersebut, otomatis suhu mesin masih sangat dingin. Bagi mobil yang tidak memiliki tabung reservoir radiator, pastinya akan sangat berbahaya apabila membuka tutup pengisian radiator saat mesin sudah panas.
ADVERTISEMENT
“Bahayanya saat suhu mesin belum dingin, nanti air yang panas dan bertekanan itu bisa muncrat dan mengenai wajah kita,” jelas Didi Ahadi, Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), kepada kumparan beberapa waktu lalu.
2. Periksa ketinggian air radiator pada tabung reservoir
Sebelum mengisi atau menambah air radiator, periksa dahulu kondisi ketinggian air radiator pada tabung reservoir. Bagi mobil yang tidak memiliki tabung reservoir, maka bisa memperkirakan ketinggian air yang ada pada tabung radiator.
Dengan memeriksa ketinggian air tersebut, setidaknya dapat memberikan kita gambaran seberapa banyak air radiator yang dapat kita tuang ke tabung reservoir atau radiator.
3. Gunakan corong
Biasanya, lubang pada tutup reservoir atau radiator sangatlah kecil, sehingga bila kita langsung menuangkan ke lubang tersebut, bukan tidak mungkin akan membuat air menjadi berceceran atau terbuang percuma. Air yang terbuang dan jatuh ke ruang mesin tersebut tentu cukup berbahaya, karena bisa menyebabkan korsleting listrik atau menjadi karat pada beberapa komponen.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan corong, maka pengisian air akan menjadi mudah, dan meminimalisir air yang berceceran atau terbuang percuma.
4. Isi sampai batas maksimum
Bagi yang mobilnya memiliki tabung reservoir, maka pengisian air radiator hanya cukup sampai batas maksimum. Hindari mengisi air hingga penuh, meskipun jarak antara batas maksimum dan tutup tabung reservoir masih sangat jauh.
Pasalnya, bila mengisi hingga benar-benar penuh, dikhawatirkan saat mobil berjalan dan ada air radiator yang bersirkulasi kembali ke tabung reservoir, maka air radiator yang penuh di tabung reservoir itu akan dibuang melalui saluran pembuangan.
5. Tutup kembali hingga benar-benar rapat
Terakhir bila pengisian air radiator dirasa sudah cukup, maka pastikan tutup kembali tabung reservoir atau radiator hingga benar-benar rapat. Dikhawatirkan bila menutupnya tidak hingga rapat, akan membuat air luber atau tutup tersebut terpental saat mendapatkan tekanan tinggi dari mesin yang menyala.
ADVERTISEMENT
Bagaimana, sudah pahamkan sekarang cara mengisi air radiator mobil yang aman? Jadi, jangan lupa ya untuk selalu mengecek kondisi air radiator di pagi hari atau sebelum mobil dijalankan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!