Mengapa Hyundai Palisade Versi Indonesia Hanya Usung Mesin Diesel 2.2 Liter?

25 Desember 2020 12:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Hyundai Palisade. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Hyundai Palisade. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Pilihan mobil SUV premium di Indonesia kini semakin beragam. Terbaru, Hyundai baru saja memperkenalkan Palisade pada Rabu (16/20) lalu.
ADVERTISEMENT
Khusus pasar Indonesia, Hyundai Palisade ditawarkan dalam 3 pilihan varian, yaitu Prime, Signature 2WD, dan Signature AWD. Dari ketiga varian itu, seluruhnya menggunakan 1 jenis mesin yang sama, turbo diesel 4 silinder CRDi berkapasitas 2.2 liter.
Dipilihnya mesin turbo diesel itu, tentu bukan tanpa alasan. Managing Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Makmur, mengatakan ada beberapa faktor yang membuat Hyundai akhirnya lebih memilih hanya memasukkan 1 pilihan mesin saja.
"Penerimaan dari konsumen di segmen ini (SUV Premium) kan lebih cenderung ke arah diesel. Lalu kami punya mesin diesel ini kan platform generasi terbaru, sehingga power to weight ratio-nya jadi lebih baik, jadi efisiensi ke bahan bakar juga jadi lebih bagus," kata Makmur.
Mesin Hyundai Palisade Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Sebaliknya, bila menghadirkan pilihan mesin bensin, bukan tidak mungkin konsumen akan enggan memilihnya, karena punya konsumsi bahan bakar yang kurang efisien.
ADVERTISEMENT
Selain efisiensi bahan bakar, faktor hitungan pajak juga jadi alasan Hyundai enggan memasukkan Palisade bermesin bensin. Sekadar informasi, di pasar global Hyundai Palisade punya 2 mesin bensin berkonfigurasi V6 yang masing-masing berkapasitas 3.500 cc dan 3.800 cc.
"Kalau kami memasukkan mesin bensin, mesin bensin punya Palisade ini kan CC nya juga besar. Seperti kita ketahui, kalau berdasarkan aturan pajak yang kita punya, kan ini (Palisade bensin) jadi lebih mahal," kata Makmur.
Tampilan depan Hyundai Palisade. Foto: Muhammad Ikbal/kumpara
Dengan harga yang jauh lebih mahal itu, dikhawatirkan konsumen akan berpikir dua kali untuk membeli SUV premium seperti Hyundai Palisade.
Ya, bila mengacu pada aturan pajak kendaraan bermotor yang masih berlaku saat ini, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, dijelaskan pada Pasal 2 Ayat 8 Juncto a, setiap kendaraan bermotor untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi dengan kapasitas isi silinder lebih dari 3.000 cc akan dikenakan pajak sebesar 75 persen.
ADVERTISEMENT
Itu artinya, bila Hyundai Palisade bermesin bensin diniagakan di Indonesia, maka akan dikenakan pajak barang mewah 75 persen. Jadi, bukan tidak mungkin, harganya bisa melebihi Rp 1,5 miliar.
Hyundai Palisade Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Tetap percaya diri dengan diesel 2.2l

Meski punya kapasitas mesin Diesel yang lebih kecil dibandingkan para rivalnya, Hyundai percaya diri mesin yang diusung Palisade sudah sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia.
General Manager Service PT HMID, Putra Samiaji sebelumnya juga mengatakan, teknologi CRDi yang dikombinasikan dengan turbo e-VGT dinilai mampu mengakomodir kebutuhan daya dan torsi yang dibutuhkan Palisade.
"Mesin diesel yang ada di all new Palisade ini adalah mesin diesel dengan teknologi terkini dari Hyundai yang mampu menghasilkan output tenaga 200 PS dan torsi 440 Nm. Torsi yang dihasilkan juga merata dari rpm rendah hingga rpm tinggi, sehingga bisa jadi andalan untuk kenyamanan berkendara di berbagai kondisi," beber Putra.
Interior Hyundai Palisade Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Spesifikasi mesin Diesel Hyundai Palisade

Menyoal spesifikasinya, Hyundai Palisade menggendong mesin Diesel CRDi 4-silinder dengan e-VGT berkapasitas 2.2 liter. Mesin itu punya tenaga 197 dk pada 3.800 rpm dan torsi puncak 440 Nm pada rentan 1.750 rpm hingga 2.750 rpm.
ADVERTISEMENT
Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke dua pilihan penggerak roda, 2 roda depan dan semua roda, melalui sistem transmisi otomatik 8-percepatan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)