Mengenal Maung, Mobil Rantis yang Disopiri Prabowo Membawa Jokowi

19 September 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyopiri Presiden Joko Widodo di PT Pindad. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menyopiri Presiden Joko Widodo di PT Pindad. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menaiki kendaraan taktis (rantis) Maung dengan disopiri Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, ketika mengunjungi PT Pindad, Kota Bandung, pada Selasa (19/9).
ADVERTISEMENT
Dari pantauan kumparan, terlihat mobil yang didominasi warna hijau tua itu terdiri dari empat pintu utama. Pada bagian depan mobil itu terdapat tulisan 'Pindad Electric'.
Jokowi menyampaikan pujian pada Pindad yang telah memproduksi mobil itu. Selain itu, dia juga memuji Prabowo yang telah mengemudikannya dengan baik.
"Ya, naik Maung, memang di sini produksi dari Pindad kan yang terkenal kan maung. Mulus, bagus, yang nyetir juga bagus," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama Pindad, Abraham Jose, menyebut mobil Maung didesain langsung oleh Pindad. Dia juga menambahkan, operasional mobil itu sudah sepenuhnya digital.
"Sudah ada rolling chassis, langsung monokok masuk kendaraan, dan semuanya sudah computerized," ucap dia.
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menyopiri Presiden Joko Widodo saat mengunjungi PT Pindad. Foto: Agus Suparto/Presidential Palace
Tanpa menyebut angkanya secara rinci, Abraham menyebut harga mobil itu setara dengan mobil jenis SUV. Saat ini, mobil itu baru akan diperuntukkan bagi Kementerian Pertahanan. Ke depan, tak menutup kemungkinan mobil itu akan dijual ke perusahaan swasta bahkan diekspor ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kita sudah dapat kontrak tahap pertama 5 ribu unit (dengan Kementerian Pertahanan), nanti akan sampai 10 ribu. Dan ini untuk para pati, kemudian para pamen, dan prajurit," kata dia.
"Sudah banyak permintaan, tapi saat ini kita coba memenuhi dulu kontrak dari Kementerian Pertahanan. 5 ribu unit itu targetnya dua tahun," lanjut dia.
Namun demikian, sebelum diekspor ke luar negeri, Abraham berharap Indonesia dapat memiliki pabrik yang khusus memproduksi mesin. Sebab, belakangan ini, mesin kendaraan tempur yang dimiliki Pindad masih diimpor dari luar negeri.
"Satu kekurangan kita dan kita harus membangun industri hulu, kita harus membangun pabrik engine di kita. Karena sekarang ketergantungan kita mulai kendaraan tempur, ekskavator kita, mau kita masih membeli engine dari luar," kata dia.
Mobil rantis Maung buatan PT Pindad. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan