Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian belum familiar dengan PWR, karena umumnya konsumen membeli motor hanya melihat sisi spesifikasi, dan fitur yang ditawarkan produsen saja.
Nah sedikit mengulasnya, PWR sendiri merupakan perbandingan antara power mesin dan bobot kendaraan. Mudahnya adalah pengukuran kinerja mesin pada kendaraan yang dihitung dengan membagi tenaga maksimal yang dikeluarkan dengan bobot kendaran.
Oke, sekarang kita bahas secara ringkas PWR pada sepeda motor. Kita ambil contoh kasus untuk all new Yamaha Aerox Connected tanpa ABS.
Dengan mesin 155 cc dan bobot 122 kilogram, Yamaha Aerox mampu memuntahkan tenaga 11,3 kw/8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm/6.250 rpm.
Mari kita buktikan PWR-nya. Cara hitungnya adalah membagi tenaga motor dengan bobot basah motor terisi (terisi oli dan bahan bakar).
ADVERTISEMENT
Maka PWR dari all new Yamaha Aerox Connected adalah 11,3 kw:122kg= 0,093 (kw/kg). Artinya, setiap 1 kw, membawa beban 0,093 kg.
Yamaha Aerox diklaim punya PWR paling besar di kelasnya
Sebagai catatan, semakin PWR -nya besar semakin bagus untuk sebuah sepeda motor, karena diklaim lebih hemat bahan bakar dan mudah ketika stop and go.
Yamaha Institute Customer and Community Satisfaction (CCS) Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Agung Sudrajat menyebutkan bahwa Aerox terbaru memiliki besaran PWR terbaik di kelasnya.
"Dan ternyata jika dibandingkan dengan kelas 150 cc yang lain untuk hasil PWR-nya (Aerox) paling bagus saat ini. Jadi bebannya tidak terlalu berat tapi untuk tenaga juga besar," jelasnya.
Benarkah demikian? Coba kita hitung produk kompetitornya, Honda PCX. Dia punya tenaga 10,8 kw/8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm/6.500 rpm serta berat 131 kg (non ABS).
ADVERTISEMENT
Jika dihitung dengan rumus tadi, artinya PWR dari Honda PCX adalah 10,8 kw:131kg= 0,082 (kw/kg). Hasilnya setiap 1 kw, membawa beban 0,082 kg.
Tapi perlu diingat juga pabrikan pasti punya alasan tersendiri menyoal PWR ini. Dalam merancang sebuah motor juga tak mesti seringan-ringannya agar bisa mendapat PWR yang besar.
Logikanya ketika PWR terlalu besar dan tak diimbangi dengan hitung-hitungan yang lain motor pastinya akan terasa melayang ketika di jalan. Ini akan berimbas pada kenyamanan dan keselamatan saat berkendara.