Mengenal 'Sprocket Cam' Biang Recall Honda PCX 150

Ilustrasi komponen Sprocket Cam pada sepeda motor matik Honda. Foto: Istimewa

PT Astra Honda Motor (AHM) melakukan recall PCX 150 sebanyak 3.930 unit. Informasi tersebut didapat dari keterangan pihak internal Kementerian Perhubungan.

Biang kerok adalah masalah pada komponen sprocket cam, sehingga harus dilakukan penggantian. Apabila diabaikan, berpotensi membuat mesin mati mendadak.

Opsi warna Royal Matte Blue pada Honda PCX Foto: dok. AHM

Komponen sprocket cam dikenal dengan nama gear noken as atau juga sering disebut gigi sentrik. Lalu mengapa sprocket cam begitu vital hingga dapat menyebabkan mesin mati?

Menurut Kepala Mekanik Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) Todo Stanley Depok, Stanley Sibuea, komponen tersebut punya peran sebagai pentrasfer daya dari rantai keteng, guna memutar noken as pada head silinder.

Sedangkan noken as memiliki fungsi menjadi penggerak naik turunnya katup masuk dan keluar.

Komponen Sprocket Cam pada sepeda motor matik Honda. Foto: Istimewa

"Sehingga timing buka tutup klep (katup) menjadi pas --sesuai kebutuhan mesin berkat sprocket cam," jelasnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.

Celakanya bila sprocket cam ini rusak, timing saat proses pembakaran ikut bermasalah. Akhirnya membuat mekanisme pergerakan piston dan klep tidak selaras, sehingga menyebabkan dua komponen tadi bertubrukan, selanjutnya pergerakan komponen ruang bakar akan berhenti.

"Jika timing-nya salah, rantainya lompat dari gear, noken as bisa melintir dan motor tak bisa hidup, terjadilah tabrakan payung klep dengan piston," tambahnya.

Komponen sprocket cam Honda PCX 150 Foto: dok. Honda Cengkareng

Atau masalah lain muncul ketika rantai melewati satu titik mata gear. Efeknya gas akan tidak stabil dan ada gejala ngelos ketika sudah berakselerasi.

Lebih lanjut bila lompatan rantainya dua hingga tiga titik mata gear sprocket cam, klep bisa bengkok.

Adapun dampak dari klep yang berubah bentuk ini termasuk pada Honda PCX 150 membuat kompresi tak lagi sesuai standar, mesin susah hidup, bahan bakar boros, juga mesin susah langsam.