Menikung di Flyover, Pahami Batas Kecepatan Ideal

29 November 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan mobil terjun bebas dari flyover di India. Foto: Youtube/@CP Network 2
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan mobil terjun bebas dari flyover di India. Foto: Youtube/@CP Network 2
ADVERTISEMENT
Sebuah kejadian nahas baru-baru ini terjadi di India. Sebuah mobil Volkswagen melaju tak terkendali di sebuah fly over, hingga akhirnya menghantam pembatas jalan dan jatuh ke medan jalan di bawahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kecelakaan itu, satu orang dikabarkan tutup usia dan enam orang lainnya luka. Sementara sopir mobil tersebut selamat dengan luka ringan.
Test Drive Wuling Almaz, posisi tangan yang benar saat menggenggam setir Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Berangkat dari hal tersebut, instruktur berkendara Rifat Drive Labs, Andry Berlianto mengingatkan akan pentingnya selalu menjaga kecepatan ideal kendaraan, khususnya saat menikung.
Menurutnya ketika berbelok, siapa pun pengemudinya wajib menurunkan kecepatan, supaya mengurangi gaya sentrifugal.
Menurunkan kecepatan juga agar memaksimalkan kendali mobil tetap terjaga, sehingga terhindari dari gejala understeer, atau mobil susah dibelokkan meski kemudi sudah diarahkan.
"Maka dari itu sesuaikan transmisi mobil saat naik maupun turun dari flyover dan hindari menekan pedal gas secara tiba-tiba," Andry saat dihubungi kumparan, Kamis (28/11).
Setelah kecepatan sudah dikendalikan, selanjutnya kata Andry jangan alihkan perhatian. Dalam artian pandangan selalu tertuju pada jalan.
ADVERTISEMENT
"Tetap fokus pada arah jalan dan tidak melakukan aktivitas lain selain mengemudi," timpalnya.
Posisi mengemudi Nissan Livina Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Itu kejadiannya bila mobil masih dapat dikendalikan. Lalu bagaimana jadinya saat tiba-tiba sistem pengereman tidak bekerja dengan baik?
Andry bilang tetap kendalikan mobil dan lakukan deselerasi dengan bantuan transmisi. Boleh menggunakan rem tangan, namun diangkat pelan-pelan, supaya ban tidak kehilangan traksi.
"Jika terjadi rem blong, upayakan tidak panik dengan perlahan menurunkan transmisi, hingga mengaktifkan handbrake secara perlahan, agar mobil tidak nyelonong seketika," tuntas Andry.