Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menko Airlangga Minta BYD Ekspor Mobil Listrik dari Subang
2 Desember 2024 13:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyempatkan diri berkunjung ke booth BYD di hari terakhir pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024 di ICE BSD, Tangerang, pada Minggu (1/12) kemarin.
ADVERTISEMENT
Airlangga disambut langsung General Manager BYD Asia Pacific Auto Sales Divsion, Liu Xueliang dan langsung menanyakan konsistensi realisasi komitmen perusahaan otomotif tersebut di Indonesia.
"Bikin setir kanan base-nya di Indonesia, bukan cuma untuk dalam negeri tapi juga ekspor. Kalau tidak ekspor status special economic zone (Kawasan Khusus Ekonomi) untuk BYD akan saya tarik," terangnya.
Dirinya mengajukan pertanyaan tersebut lantaran BYD produsen kendaraan energi baru (NEV) yang mendapatkan sejumlah insentif dari pemerintah untuk ekspansi pasar di Indonesia, seperti pembebasan bea masuk CBU mobil listrik , serta Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah.
Liu yang saat itu ditemani Operation Director BYD Motor Indonesia Nathan Sun mengatakan, fasilitas produksi BYD akan rampung dibangun pada akhir 2025 dan setelahnya langsung beroperasi. Adapun lokasi pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan Cerdas, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Akhir tahun depan pabrik akan selesai jadi bisa langsung segera beroperasi di Indonesia," katanya.
Dirinya menegaskan kembali bahwa pembangunan pabrik masih sesuai rencana, yang mana selain untuk memenuhi kebutuhan domestik, juga sebagai pusat produksi setir kanan untuk banyak negara.
"Kami jadikan Indonesia base produksi setir kanan untuk global," katanya.
Adapun fasilitas produksi BYD tersebut menempati area dengan luas lebih dari 108 hektare. Lokasinya terhubung dengan akses tol ke Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati maupun Tol Trans Jawa.
Realisasi investasi pembelian lahan itu dilakukan pada 8 Mei 2024 lalu sebesar Rp 16,06 triliun dan bakal memproduksi mobil listrik.
Ini juga sesuai dengan Permeninves Nomor 6 Tahun 2023 yang direvisi menjadi Permeninves 1 Tahun 2024, pada Pasal 4 disebutkan investasi untuk produksi mobil listrik di Indonesia setidaknya dengan jumlah dan spesifikasi teknis minimal sama dengan impor yang direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu mengenai timeline-nya produk mobil listrik siap berproduksi komersial paling lambat 1 Januari 2026, diproduksi paling lambat 31 Desember 2027, juga harus memenuhi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai peta jalan.