Mercedes-Benz Asapi BMW di Indonesia, Jual 48 Mobil Lebih Banyak

23 Juli 2021 5:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mercedes-Benz C-Class AMG Final Edition. Foto: dok. Mercedes-Benz Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Mercedes-Benz C-Class AMG Final Edition. Foto: dok. Mercedes-Benz Indonesia
ADVERTISEMENT
Mercedes-Benz berhasil mencatatkan penjualan mobil 1.235 unit secara ritel pada semester 1 2021. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pabrikan asal Jerman ini mengalami pertumbuhan 48,2 persen.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu, capaian ini juga membuat Mercedes-Benz, unggul dari rivalnya, BMW yang hanya mencatatkan penjualan ritel sebanyak 1.187 unit. Kendati demikian, BMW juga mengalami pertumbuhan 42,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yakni 831 unit.
Kendati unggul secara ritel, angka distribusi dari pabrik ke diler (wholesales) Mercedes-Benz justru lebih sedikit dari BMW. Data Gaikindo memperlihatkan bahwa three pointed stars mendistribusikan 34 unit lebih sedikit daripada BMW yang mencetak 1.241 unit.
“Wholesales kami di semester 1 2021 memang lebih rendah dibandingkan penjualan ritel, ini karena isu suplai kita yang terhambat, khususnya untuk GLC,” jelas Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indoenesia (MBDI), Kariyanto Hardjosoemarto, dalam acara Mercedes-Benz Meet Chat pada Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
Keterlambatan suplai, lanjut Kariyanto, dipicu melonjaknya permintaan GLC pada kuartal 4 tahun 2020 lalu.
“Saat kuartal 4 tahun lalu (2020), GLC demandnya sangat tinggi, sehingga alokasi kit yang harusnya kami produksi di kuartal pertama tahun ini akhirnya kami tarik maju diproduksi dan sudah dijual di akhir tahun lalu,” sambung Kariyanto.
Penjualan Mercedes-Benz Semester 1 2021. Foto: dok. kumparan
Penjualan BMW Semester 1 2021. Foto: dok. kumparan
Komparasi Penjualan Ritel Mercedes-Benz vs BMW Pada Semester 1 2021. Foto: dok. kumparan
Komparasi Wholesales Mercedes-Benz vs BMW di Semester 1 2021. Foto: dok. kumparan
Sementara itu, tren positif penjualan Mercedes-Benz selama semester 1 2021 tak lepas dari tingkat kepercayaan diri dari konsumen yang membaik.
“Meskipun tetap ada lockdown atau PPKM, tapi orang sudah beradaptasi, baik itu pelaku bisnis atau konsumen sudah paham dengan situasi new normal saat ini,” jelas Kariyanto.

Banjir pesanan model flagship

Menariknya, penjualan lini produk Mercedes-Benz dengan harga di atas Rp 1 miliar mengalami pertumbuhan signifikan. Fenomena ini, menurut Kariyanto, merupakan imbas dari pembatasan mobilitas masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Daya beli orang kaya saat ini memang ada beberapa yang terpengaruh, khususnya segmen entrepreneur mungkin usahanya terganggu. Tapi di segmen profesional, potensi daya belinya masih ada, terutama mungkin mereka-mereka yang biasanya travelling saat ini jadi jarang dan memilih mengalokasikan untuk upgrade kendaraan,” kata Kariyanto.
Adapun, produk Mercedes-Benz yang dilego di atas Rp 1 miliar termasuk C-Class, GLE, dan E-Class.
Mercedes-Benz GLE 450 AMG Line CKD. Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Mengutip data Gaikindo, C-Class jadi yang paling laris dengan penjualan 303 unit. Sementara di urutan kedua dan ketiga ada GLE dengan 207 unit, serta E-Class 195 unit.
Berikut kontributor wholesales Mercedes-Benz semester 1 2021:
Penjualan Mercedes-Benz per model di semester 1 2021. Foto: dok. kumparan
Kontribusi per Segmen Wholesales Mercedes-Benz di Semester 1 2021. Foto: dok. Kumparan
***