Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali mengumumkan kampanye perbaikan atau recall terhadap tiga produknya, Lancer EX, Delica dan Outlander Sport.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan MMKSI yang diterima kumparan, permasalahan ada pada Engine Auto Tensioner, yang berpotensi menimbulkan gaya tahanan geser yang tinggi, seiring usia pemakaian.
Bila tidak segera ditanganin, dikhawatirkan membuat dudukan dari Engine Auto Tensioner yang dibautkan ke blok mesin, menjadi retak saat putaran mesin tinggi. Dengan kondisi Engine Auto Tensioner yang patah, akibatnya bisa membuat komponen drive belt menjadi terlepas.
Selanjutnya menyebabkan engine check yang menyala, tekanan oli power steering hilang, arus pada aki menurun, dan terburuknya mesin menjadi overheat.
Adapun jumlah unit yang terdampak pada recall kali ini, yaitu 1.217 unit Lancer EX tahun produksi 2008 hingga 2010, 2 unit Outlander Sport produksi 2010 hingga 2011, dan 1 unit Delica produksi 2010.
ADVERTISEMENT
MMKSI telah mengirimkan surat undangan perbaikan ke konsumen yang bersangkutan, dan diminta untuk segera datang ke layanan purna jual Mitsubishi terdekat, mulai tanggal 28 Februari 2020 guna dilakukan penanganan.
Pengerjaannya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. MMKSI juga memastikan bahwa dalam program kampanye recall kali ini, konsumen tidak akan dikenakan biaya apapun.
“Kami mengundang para konsumen setia Mitsubishi, dengan model dan tahun kendaraan yang dimaksud, untuk dapat melakukan pemeriksaan kendaraannya di diler resmi kami dengan prosedur yang mudah serta kompensasi penggantian part yang terkait tanpa dikenakan biaya,” ujar Eiichiro Hamazaki, Director of Aftersales Division PT MMKSI, Kamis (27/2).
Sebelumnya, pada Februari 2019 lalu, Mitsubishi juga sempat melakukan kampanye recall pada Outlander Sport dan Delica produksi 2015 hingga 2016. Pada kampanye recall tersebut, perbaikan dilakukan pada komponen internal Engine Electrical Power Control Relay atau Electronic Control Unit (ECU) yang berpotensi terlepas sewaktu-waktu.
ADVERTISEMENT
Apabila komponen tersebut terlepas saat sedang melaju, maka akan menyebabkan mesin mati mendadak dan tidak bisa dihidupkan kembali.