Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Ford harus membuat keputusan pahit untuk menghentikan produksi Focus listrik di Eropa. Mereka berdalih upaya ini dilakukan sebagai bentuk perpindahan strategi mereka dari kendaraan rendah emisi ke mobil van untuk keperluan distribusi bermesin hybrid.
ADVERTISEMENT
"Volume tidak cukup besar. Kami akan kembali ketika pasarnya sudah siap," kata Head of Global Vehicle Evaluation Ford Graham Hoare.
Sebagaimana diketahui, Focus Electric pertama kali diproduksi pada 2013 di Pabrik Saarlouis, Jerman. Di sana, mobil diproduksi bersamaan dengan model yang menggunakan mesin pembakaran internal (combustion engine). Demikian dikutip dari Automotivenews, Kamis (13/4).
Menurut data JATO Dynamics, pabrikan berlambang blue oval itu hanya mampu menjual 61 unit Focus Electric di Eropa tahun lalu. Turun dari pencapaian tahun sebelumnya yang terjual 70 unit.
Padahal sejumlah upaya dilakukan pabrikan Amerika itu untuk menggenjot penjualan. Mereka pun memberikan diskon menarik dengan harapan mobil listrik mereka laku. Namun nyatanya tidak.
ADVERTISEMENT
Konsumen sendiri menganggap bahwa Focus Electric kurang praktis. Meskipun, Ford sudah menyediakan varian 33,5 kWh untuk meningkatkan kemampuan jelajah menjadi 225 km dari 159 km.
Menghentikan produksi bukan berarti Ford tak menjual Focus Electric. Mereka tetap menjual dengan mengimpornya dari Amerika Serikat.
Sementara itu, Ford akan meluncurkan produk SUV listrik baru yang memiliki kemampuan jelajah 482 km pada 2020. SUV menjadi satu dari 13 model listrik yang akan ditetaskan perusahaan dalam lima bulan ke depan.